Tim Mercedes-AMG Petronas F1 musim ini mengalami musim yang sulit. Di awal musim, mereka seolah sendirian menjadi mobil tercepat ketiga di grid, terlalu jauh dengan Ferrari dan Red Bull serta tidak ada tim lain yang bisa mendekati mereka. Ditambah mobil mereka mengalami porposing yang paling ekstrim diantara semua mobil yang sangat berpengaruh dengan performa secara keseluruhan. Akan tetapi, lambat laun mereka mulai mendekati Red Bull dan Ferrari secara performa. 6 kali beruntun mencetak podium (dimulai dari podium di Baku Street Circuit) serta pole position di Hungaria menandakan performa mobil mereka mulai dapat bersaing dengan Red Bull serta Ferrari. Tetapi ada satu kelemahan mendasar mobil Mercedes W13 musim ini, yaitu :
Mercedes W13 Lambat Di Lurusam
Walaupun performa downforce Mercedes tidak kalah bagusnya dengan Red Bull atau Ferrari, Mercedes W13 terkenal sangatlah lambat di lurusan. Hal ini disebabkan mobil mereka yang terlalu draggy dimana angin yang datang ke mobil  tidak dapat diteruskan secara mulus alias terhambat yang mengakibatkan mobil menjadi tidak terlalu cepat walaupun mempunyai mesin yang kuat, khususnya di lurusan. Ditambah mobil mereka selalu memantul ketika berada di lurusan yang mau tidak mau mereka menambah downforce yang mengakibatkan top speed mereka dibawah target. Contoh paling nyata adalah balapan di Kanada dan Austria.
Sektor 3 Sirkuit Gilles-Villeneuve
Sektor 3 Sirkuit Gilles-Villenueve di Kanada secara efektif adalah dua lurusan yang dipisahkan chicane. Untuk mendapatkan waktu tercepat, dibutuhkan mobil yang dapat melaju sangat kencang di lurusan. Sayangnya, Mercedes bukanlah ahli di bidang tersebut. Catatan waktu tercepat saat balapan berlangsung pun memperlihatkan kelemahan mobil dari Sir Lewis Hamilton dan George Russell
Catatan waktu mereka relatif lebih lambat 0,2 detik dibanding Red Bull dan Ferrari di sektor tersebut. 0,2 detik amatlah jauh untuk sirkuit pendek seperti Kanada yang mempunyai lurusan sangat panjang. Bahkan tim yang secara performa keseluruhan dibawah mereka bisa mencatatkan waktu lebih baik dari mereka di sektor 3. Selain Sektor 3 Kanada, sirkuit Red Bull Ring adalah contoh dimana kelemahan mobil Mercedes W13 sangatlah terlihat jika dibandingkan Ferrari dan Red Bull.
Walaupun Mendapat Podium Hibah Tetapi Merekea Menderita di AustriaÂ
Kelemahan Top Speed Mobil Mercedes W13 paling jelas terlihat di kandang Red Bull di Austria. Mereka finish hampir satu menit dibelakang pemenang balapan Charles Leclerc. Jika dirata-ratakan, setiapsatu putaran Mercedes lebih lambat 0,8 detik dibanding Red Bull ataupun Ferrari. Jarak yang amat jauh di sirkuit yang relatif pendek yang berkarakter high-speed. Anda bisa saja beragumentasi bahwa Mercedes harus menyalip beberapa mobil yang sudah pasti berpengaruh ke catatan waktu mereka. Argumen yang logis tetapi tetap saja mereka kalah jauh juga toh. Mari kita lihat catatan waktu tercepat mereka di kualifikasi.
Di kualifikasi yang menjadi tolak ukur sebera cepat sebuah mobil dengan kekuatan penuh, Mercedes nowhere near Ferrari ataupun Max Verstappen. Waktu tercepat mereka terpaut 0,4 detik dibanding Max Verstappen. Jarak yang amat jauh. Jika kita kalikan dengan jumlah lap GP Austria yaitu 71, mereka secara teoritis finish 28 detik dibelakang Max Verstappen atau Ferrari. Untuk memberi gambaran seberapa jauh gap tersebut, baik Verstappen ataupun Leclerc dapat melakukan 1x pitstop lebih 'dengan santai' (3-5 detik dalam mengganti ban) dan Mercedes tetap tak mampu berada di depan mereka.
Mobil Mercedes yang draggy menjadi masalah terbesar mereka di musim ini. Jika mereka menginginkan kemenangan musim ini, mereka harus menemukan solusi agar mobilnya 'lebih licin' di lurusan. Mereka tidak harus menemukan solusi untuk menghilangkan masalah ini. Mereka hanya perlu meminimalisir masalah ini karena Mercedes mempunyai downforce yang sangat bagus dan juga reliabilitas mobil Mercedes amatlah baik dan terbukti paten di musim ini (belum pernah gagal finish musim ini).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H