Kemiskinan merupakan masalah bersama yang masih terjadi di berbagai daerah hingga saat ini, termasuk di Jawa Timur. Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, harus dilakukan bersama-sama oleh berbagai pihak baik itu pemerintah, pengusaha, akademisi, masyarakat dan media massa. Dalam pelaksanaannya pun program pengentasan kemiskinan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga dibutuhkan upaya-upaya yang terus berkesinambungan.
Terkait upaya pengentasan kemiskinan ini, Provinsi Jawa Timur baru-baru ini mencatatkan sejarah di mana angka kemiskinannya 1 digit untuk kali pertama. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kukuh Tri Sandi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Provinsi Jawa Timur, dalam diskusi webinar NH Talks "Peran NGO dalam Pembangunan Masyarakat Jawa Timur" yang diselenggarakan oleh LAZNAS Nurul Hayat pada Selasa, 17 Desember 2024.
"Jawa Timur mencetak sejarah angka kemiskinan 1 digit untuk kali pertama, yaitu berada di angka 9,79 persen. Penurunan tingkat kemiskinan Jawa Timur dari tahun 2020-2024 sebesar 1,30 persen. Lebih tinggi dibandingkan penurunan tingkat kemiskinan nasional sebesar 0,75 persen. Tahun 2020, Jawa Timur berada di peringkat 14 sedangkan tahun 2024 berada di peringkat 20," tuturnya.
Kukuh juga menambahkan, dalam upaya pengentasan kemiskinan ini, pemerintah tidak bisa berjalan sendirian. Oleh sebab itu pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan berbagai NGO yang ada di Jawa Timur.
Dalam webinar ini juga hadir Ali Aliyudin, Head of Site Relations HCML Forum CSR Jawa Timur. Dalam pemaparannya, Ali Aliyudin menyampaikan bahwa untuk memberdayakan masyarakat dan menyelesaikan masalah kemiskinan memanglah tidak mudah. Tantangannya sangat beragam. Dinamikanya pun begitu tinggi. Antara satu daerah dengan daerah lain kondisi dan cara penyikapannya bisa berbeda. Untuk HCML sendiri, selama ini telah melakukan program pengembangan masyarakat di lima bidang yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur dasar dan kebencanaan.
Kholaf Hibatulloh, Direktur LAZ Nurul Hayat yang juga hadir dalam kegiatan ini, sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkenan hadir dalam diskusi ini. Menurutnya, forum ini bisa menjadi edukasi bagi berbagai pihak dan menjadi langkah awal untuk menindaklanjuti berbagai permasalah yang ada di masyarakat saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H