Tomi, 16 tahun. Sekolah.
Sekolah itu pusing, tiap hari berangkat pagi-pagi pulang sore. Mikirin test, tugas, les. Uang selalu minta orang tua, uang kurang. Pulang sekolah masih saja belajar malamnya untuk pelajaran besok. Pusing. Pengen santai seperti mas Andi.
Andi , 24 tahun. Pengangguran.
1 tahun penuh setelah lulus kuliah saya mencari kerjaan kok susah banget ya. Persaingan dunia industry yang ketat dalam perekrutan karyawan membuat saya mengalami dilema. Setiap tes wawancara ditanya pengalamannya apa? Lha saya kan baru lulus kuliah jadi ga punya pengalaman kerja sama sekali. Nasib jadi fresh gradute.
Kayaknya asyik ya jadi kak Joko yang udah kerja mapan di pabrik swasta yang tiap bulan menerima gajian.
Joko, 28 tahun. Karyawan.
Kapan kawin? Inget umur. Tiap kali bertemu teman-teman atau saudara selalu saja ditanya kapan menikah kan udah kerja. Boro-boro mau nikah, uang tabungan aja ga ada. Tiap gajian selalu habis bahkan sebelum berganti bulan, kadang-kadang malah saya minjam kanan kiri buat nyambung hidup. Kalau udah begini siapa juga ada cewek yang mau diajak nikah. Nikah itu mahal, cewek itu sangat mahal. Mana ada cewek yang tulus menerima saya apa adanya yang kere ini.
Kayaknya enak ya jadi Teguh yang punya usaha sendiri, udah gitu istrinya cantik dan keuangan keluarga yang mapan.
Teguh, 34 tahun. Pengusaha.
Nasib usaha dari pinjaman bank adalah selalu was-was. Tiap hari cemas menghitung uang pendapatan adakah surplus atau merugi. Udah gitu istri tiap hari ngomel minta tambahan uang dapur. Zaman sekarang mana cukup uang segitu untuk kebutuhan sehari-hari?
Kayaknya menyenangkan ya jadi Paijo, punya istri banyak.
Paijo, 37 tahun. Kontraktor. Poligami.
Dunia ini memang kejam. Orang kalau melihat hanya sekilas, punya uang banyak punya beberapa istri. Tapi mereka tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dulu saya pernah patah hati disakiti cewek. Sebenarnya saya dendam saya cewek, mereka semua matre hanya mau denganku karena uangku saja.
Coba hidup ini bisa diputar, saya ingin menjadi pribadi yang setia. Akan kuatur hidup ini lebih rapi layaknya “bebek-bebek rencana” yang ada di pematang sawah. Betapa menyenangkannya bisa kembali ke masa sekolah, bersyukurlah Tomi..
sempat di post di sini: https://www.facebook.com/lazione.budiyanto#!/notes/lazione-budiyanto/khayalan-lelaki-30-hari-berkhayal/10150333281613196
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H