a. Mengidentifikasi biaya menjadi dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya variable.
- Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah, contohnya seperti biaya sewa tempat, gaji tetap karyawan, penyusutan peralatan).
- Biaya variable merupakan biaya yang berubah sesuai dengan volume produksi, contohnya seperto bahan baku, biaya tenaga kerja per jam).
b. Mengalokasikan biaya tetap dan biaya variable
- Menentukan biaya tetap per periode (bulanan/tahunan)
- Menentukan biaya variable per unit produk, contohnya seperti biaya tepung, biaya gula, dan biaya bahan baku lain untuk setiap roti.Â
c. Menghitung biaya total per produk
Untuk menentukan biaya penuh per unit, tambahkan biaya tetap dan biaya variable yang dialokasikan per unit.
- Biaya tetap per unit, alokasikan biaya tetap berdasarkan jumlah unit yang diproduksi dalam periode tersebut.
- Biaya variable per unit, menghitung total biaya variable per unit sesuai dengan jumlah bahan baku dan biaya lain yang dibutuhkan untuk setiap unit produksi.
d. Menentukan harga pokok produksi (HPP)
- Menjumlahkan biaya tetap per unit dan biaya variable per unit.
e. Menentukan harga jual berdasarkan HPP
2. Penentuan biaya variabel (variable costing)
Metode ini menghitung biaya variabel dalam menghitung biaya produk, sedangkan biaya tetap dianggap sebagai biaya periode yang dibebankan secara langsung ke laporan laba rugi. Berikut Langkah Langkah menentukan biaya variabel :
- Mengidentifikasi biaya variabel seperti, biaya bahan baku (tepung, gula, mentega, dll), biaya tenaga kerja langsung (upah berdasarkan jam kerja atau unit yang diproduksi), biaya energi (gas, listrik)
- Menghitung biaya variabel per unit dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya energi per unit
- Menentukan kontribusi margin per unit, dengan mengurangkan harga jual roti dan biaya variabel per unit.
- Menghitung laba operasional, dengan mengetahui kontribusi margin, pelaku UMKM dapat menghitung laba yang dihasilkan dari pengeluaran unit produk setelah biaya variabel dikurangi,
Perbandingan dan keuntungan metode PBP dan PBV
- Full Costing (Biaya Penuh), digunakan untuk menetapkan harga jual yang mencakup semua biaya perusahaan seperti tetap maupun variabel. Metode ini memberikan penjelasan lengkap mengenai biaya yang dikeluarkan dalam produksi.
- Variable Costing (Biaya Variabel), digunakan untuk pengambilan keputusan jangka pendek, menentukan laba yang dihasilkan dari setiap unit yang diproduksi, dan dapat membantu dalam pengendalian biaya variabel dan menganalisis kontribusi margin per produk.
Dengan menerapkan kedua metode ini, UMKM roti Mustofa dapat memantau biaya produksinya dengan lebih tepat, mengelola biaya tetap dan biaya variabel dengan lebih efisien, dan membuat keputusan harga jual yang sesuai.
Kesimpulan