Terdapat terapi atau cara penanggulangan bagi penyandang autisme
Salah satu terapi yang bisa digunakan adalah dengan media Social Stories yang pada pelaksanaanya dengan membaca, melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman, latihan dan praktik langsung akan Social Stories dengan tema perilaku yang tepat saat di dalam kendaraan yang dibaca sebelum naik kendaraan (Susilo & Widyawati, 2017).
Social story merupakan cerita pendek yang dapat digunakan untuk membantu penderita autisme dalam menafsirkan dan memahami situasi sosial serta dalam menentukan suatu respon dengan tepat dalam gaya dan format yang ditetapkan secara khusus. Social story adalah salah satu teknik intervensi peningkatan kompetensi sosial yang banyak diteliti pada individu autis. Intervensi Social story diperkenalkan oleh Gray dan Garand untuk mengembangkan keterampilan sosial dengan memberikan pemahaman anak mengenai hidden code dari interaksi sosial. Fokus dari Social story ini adalah menyusun cerita yang mendeskripsikan lima elemen dari situasi sosial terkait, yakni kapan, dimana, siapa yang terlibat, apa yang terjadi, dan mengapa terjadi. Melalui Social story anak dapat mempelajari alur kejadian sosial, mengartikannya dengan tepat, dan mengetahui apa yang diharapkan lingkungan atas kejadian tersebut (Umama, 2022).
Metode latihan keterampilan sosial dengan media Social Stories efektif untuk menurunkan perilaku non adaptif autisme dewasa, dengan catatan bahwa perilaku non adaptif tersebut tidak terkait dengan emosi atau memori situasi yang tidak menyenangkan atau tidak membuat nyaman subyek. Di sisi lain, perilaku non adaptif yang berlebihan sulit untuk diturunkan dengan menggunakan media Social Stories jika tidak dikombinasikan dengan metode lain (Susilo & Widyawati, 2017).
Dengan penjelasan yang sudah dijabarkan diatas mengenai gambaran kesulitan apa saja yang akan dihadapi oleh orang yang mengidap autisme di masa depan nya. Tidak menutup kemungkinan orang yang mengidap autisme tidak dapat meraih kesuksesan dan meraih cita-cita nya. Penulis akan mengaitkan antara kisah inspiratif dengan teori yang sudah dijabarkan diatas, dengan harapan agar orang yang mengidap autisme tidak berkecil hati dengan kondisi nya.
Dikutip dari Liputan 6 (Sabadar, 2019) yang berjudul “Kisah Alumnus UGM Penyandang Autisme Berjuang Menyelesaikan Kuliah”. Menuliskan salah satu kisah inspiratif yang menceritakan mengenai individu yang menderita autisme tetapi ia bisa lulus menjadi sarjana di salah satu uiversitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Gajah Mada. Dionisius Agung Sulistyo merupakan salah satu mahasiswa dengan autisme yang berhasil lulus dari UGM jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya dan menyelesaikan pendidikannya pada November 2018 lalu. Dion mengungkapkan bahwa selama ia menimba ilmu, tak jarang ia kehilangan fokus selama dosen mengajar, selain itu ia juga sempat menjadi bahan berundungan teman-temannya karena kondisi nya tersebut, namun hal itu tidak membuat ia berkecil hati. Dion bahkan sempat bekerja di Kemendikbud Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H