Mohon tunggu...
Layla Putri Amalya
Layla Putri Amalya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan jurusan psikologi

Hobi saya membaca hal-hal yang menurut saya unik dan menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyandang Autisme yang Berhasil Meraih Gelar Sarjana

4 Juli 2024   21:02 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ukuran Dan Struktur Otak Anak Autisme

Perbedaan neuroanatomi antara anak yang mengalami gangguan spektrum autis dengan anak perkembangan normal sangat bervariasi, dan terdapat peningkatan signifikan dalam volume otak selama perkembangan awal pada anak-anak dan kemudian terjadi penurunan signifikan dalam volume selama masa remaja dan dewasa (Wallace, Dankner, & Kenworthy, 2010; Ecker, 2016).

Pembesaran otak awal pada anak autis disertai dengan peningkatan signifikan dan lingkar kepala (Lainhart, Piven, & Wzorek, 1997), dan berlanjut sampai usia 5-6 tahun, setelah itu tidak terdapat peningkatan signifikan dalam volume total otak (Courchesne, Karns, & Davis, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Hazlett, Poe, dan Gerig (2005) menjelaskan terdapat pembesaran otak 5% dalam dua tahun usia anak autis, kemudian diukur kembali setelah anak berusia dua tahun dan hasilnya tidak terdapat peningkatan. Schultz (dalam Donders & Hunter, 2010) juga menjelaskan volume otak lebih besar 10% pada anak autis yang balita, dibandingkan peningkatan pada anak autis yang berusia di atas lima tahun.

Anak autis juga mengalami perbedaan dalam beberapa struktur otak terutama di bagian otak yang terkait dengan fungsi eksekutif serta kemampuan komunikasi dan sosial seperti di bagian frontal cortex, temporal cortex, hippocampus dan amygdala. Hal ini menyebabkan anak kesulitan dalam melakukan perencanaan, kurang fleksibel dalam berpikir, kesulitan dalam melakukan generalisasi, kesulitan untuk mengintegrasikan informasi secara lengkap menjadi sesuatu yang bermakna, serta kesulitan dalam kemampuan intersubjektivitas (kemampuan untuk meletakkan diri sendiri pada posisi/kondisi orang lain). (Daulay, 2017)

Menurut laporan yang dimuat JAMA (Journal of American Medical Association), para ilmuwan menemukan bahwa:

a. Di otak bagian dorsolateral korteks prefrontal, anak-anak autis memiliki sel saraf 79% lebih banyak.

b. Di otak bagian mesial korteks prefrontal, anak-anak autis memiliki sel saraf 29% lebih banyak.

c. Di otak bagian dorsolateral korteks prefrontal, rata-rata terdapat 1,57 miliar sel saraf pada anak autis, dibandingkan dengan 0.88 miliar pada anak lain.

d. Di otak bagian mesial korteks prefrontal, rata-rata terdapat 0.36 miliar sel saraf pada anak autis, dibandingkan dengan 0,28 miliar pada anak lain.

e. Perbedaan berat otak sebesar 17,6% bdi antara anak-anak dengan autisme, dibandingkan dengan 0,2% di antara mereka tanpa autisme (Anak Autis Punya Otak Lebih Besar Dan Sel Saraf Lebih Banyak, 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun