Mohon tunggu...
Layla AA
Layla AA Mohon Tunggu... Guru - Muridmu adalah juga gurumu

Alkisah pada suatu hari .......................................................... .......................................................... .......................................................... Kemudian hidup bahagia selamanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

TMD dan Kekurangan Ruang Gigi Bisa Jadi Penyebab Migrain yang Tak Terobati

22 Februari 2016   12:53 Diperbarui: 20 Maret 2018   15:35 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Sekitar tahun 2013 - pertengahan 2014 intensitas klicking makin sering dan setelah makan sendi rahang kanan tidak klicking dan terasa pegal seperti ada yang menahan gerak rahang. Lebar jarak gigi atas bawah 2cm atau 2 jari. Setelah makan menunggu 30 menit sampai 1 jam sendi rahang kanan klicking lagi dengan lebar jarak gigi atas bawah 3cm.

4. Bulan November - Desember 2014 sendi rahang klicking saat pagi saja, dengan jarak gigi atas bawah 3cm. Setelah aktifitas sarapan, sikat gigi dll sendi tidak bergeser / klicking, lebar jarak gigi atas bawah 2cm.

5. Saat makan setelah mengunyah makanan 2 suapan / ±60x gerakan mengunyah, sendi rahang tidak klicking, dengan lebar jarak gigi atas bawah 2cm-1cm.

6. Jika sendi rahang kanan klicking lebar jarak gigi atas & bawah 3cm & rahang bawah tampak lurus dengan rahang atas. Namun jika sendi rahang kanan tidak klicking lebar jarak gigi atas & bawah 2cm, sendi rahang terasa kaku seperti ada yg menahan & rahang bawah tampak miring ke kanan.

7. Setelah makan lebar jarak gigi atas & bawah kadang-kadang hanya 1cm.

Setelah tidak ada perubahan selama terapi ±2 bulan, dokter menyarankan saya untuk photo TMJ open clouse untuk mengetahui kondisi sendi rahang lebih jelas, meresepkan obat untuk melemaskan otot sendi dan terapi dirumah menggunakan alat semacam karet pelindung gigi yang dipake petinju yang bernama TMJ APPLIANCE. Selama 5 hari minum obat untuk otot sendi dan latihan buka tutup rahang lalu menarik rahang bawah ke kiri, 30 menit setelah minum obat. Dalam 3 hari rahang bawah sudah tampak perubahannya namun sendi masih terasa nyeri, latihan tersebut saya lakukan ± 1 minggu dan juga terapi menggunakan TMJ appliance. TMJ appliance saya dapat secara online di web ini http://shop.cobradental.co.id/do/product/3392-tmj.

Sekilas sangat mudah terapi menggunakan TMJ appliance ini karena tinggal meletakkan alat tersebut diantara gigi atas dan bawah, siang hari selama satu jam dengan posisi duduk punggung, bahu dan leher lurus lalu dilanjutkan malam saat tidur dengan posisi tidur telentang tidak menggunakan bantal agar punggung, pundak dan leher lurus. Ternyata pada prakteknya terapi malam saat tidur tidak bisa berjalan efisien karena konstruksi gigi saya yang tidak rapi menyebabkan karet TMJ appliance lepas saat sudah terlelap akibat dorongan dari konstrusi gigi yang tidak rapi. Hal ini berlangusung sekitar satu minggu pertama terapi, dan untuk mengatasi hal tersebut saya coba browsing untuk menemukan solusi dan solusi pilihan saya jatuh pada belt face yang bisa didapat secara online juga seperti di web ini https://www.tokopedia.com/lavender/oval-belt-slim-face-membentuk-wajah-jadi-langsing. Maksud hati sekali duyung 2-3 pulau terlampau, sembuh TMD dan dapat pipi langsing, ternyata kecewa yang didapat. Belt face tidak bisa saya gunakan karena salah ukuran yaitu size M. Saya sarankan jika pembaca memilih belt face sebagai solusi lebih baik memilih size L agar lebih flesibel mengatur kekencangan belt face saat menggunakannya. Akhirnya solusi saya ganti menggunaan iner jilbab bahan kaos untuk membantu menahan rahang saat tidur dan lama - kelamaan terapi menggunakan TMJ appliance saat tidur bisa berjalan tanpa menggunakan penahan rahang. 

Pada kasus saya,  terapi TMJ appliance berjalan evektif selama ± satu bulan dan sudah menunjukkan progress yang baik, dimana sendi tidak nyeri saat makan, namun rasa pegal dan kaku masih ada jika terlalu lama atau terlalu berat saat mengunyah makanan. Selain itu migrein dan pegal di area pundak dan leher sudah jauh berkurang dibandingkan dulu yang hampir tiap hari migrein disertai rasa mual dan tidak sembuh walopun sudah minum obat dan istirahat. Menurut dokter dalam kasus saya ada korelasi antara paramolar dan TMD, adanya benih gigi yang terjebak dalam gusi, bisa jadi mengganggu gerak rahang ditambah faktor kebiasaan yang memforsir kerja sendi rahang kanan.

Penderitaan 5 tahun hampir berakhir sudah. Saya katakan hampir berakhir karena setelah evaluasi dengan progres yang baik ternyata saya belum total sembuh dari TMD, permasalahan muncul saat saya tambal gigi geraham atas paling belakang (tetangga depanya gigi yang habis dioperasi) saat dokter membersihkan gigi yang akan di tambal dengan alat semacam bor, sendi rahang agak saya paksakan lebih lebar dan hal ini berakibat klicking muncul lagi disertai nyeri dan migrein. Akhirnya tambal gigi dibatalkan dan dokter gigi menyarankan saya berobat lagi untuk menyembuhkan masalah TMD terlebih dahulu.

Setelah insiden tambal saya coba mengatasi sendiri masalah klicking dan nyeri sendi dengan kompres hangat dan menggunakan cream anti nyeri. Dalam 3 hari klicking hilang, frekuensi nyeri menurun, namun setelah 2 minggu nyeri belum juga hilang, stagnan, tidak bertambah dan tidak berkurang dan saya putuskan berobat lagi ke spesialis bedah mulut. Hasil konsultasi terakhir ini dokter menjelaskan jika masalah TMD saya belum sembuh total, saya terkena sindrome TMD akut karena masih ada keterbatasan gerak rahang. Cara mengetahuinya adalah dengan tes membuka mulut, mengukur jarak antara gigi atas dan bawah menggunakan jari yang di sejajarkan, jika pada sendi rahang normal jarak gigi atas bawah 3-4 jari pada kasus TMD 1-2 jari dan solusi terapinya berupa terapi sinar infrared dan massage. Pada terapi kali ini sendi rahang di sinar menggunakan infra red selama beberapa menit, kemudian di massage oleh terapis. Awal terapi sendi rahang seperti diperbaiki letaknya, jadi jangan heran jika terdengar sendi rahang seperti bergeser, lalu rahang di tarik ke kanan ke kiri oleh terapis. Petugas terapi menjelasakan menggunakan istilah awam yang kepada saya bahwa ada sedikit keseleo di sendi rahangnya, dan kasus seperti saya ini sangat jarang karena biasanya pasien TMD yang datang karena cidera kecelakaan atau saat menguap terlalu lebar. Setelah 8 kali terapi nyeri sendi rahang hilang, sendi lebih ringan dan jarak gigi atas bawah lebih lebar 1/2, yang awalnya 2 jari menjadi 2,5. Lalu untuk pemulihan dokter menyarankan sering melatih sendi rahang dengan cara mengunyah makanan dan diseimbangkan antara kiri dan kanan, sedangkan sebagai alternatif pengganti makanan, permen karet bisa jadi pilihan agar tidak berefek pada lonjakan berat badan. Saat ini bisa dibilang kesembuhan TMD 99%, bisa jadi masih proses pemulihan dan bisa juga tidak bisa kembali pulih 100% karena adanya faktor perubahan bentuk sendi yang lebih kecil.

Ada beberapa hal yang menjadi poin peting dari cerita saya di atas:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun