Mohon tunggu...
Laiyin Nento
Laiyin Nento Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Pendidikan Karakter | Penggiat Kepramukaan Nasional dan Internasional

Wakil Kepala Pusat Pendidikan & Pelatihan Kepramukaan Tingkat Nasional (Wakapusdiklatnas) | Pembina Pramuka | Kepala Pusdiklat Kepramukaan Kota Bekasi | Sekretaris Komisi Luar Negeri Kwarnas 2018-2023 | Penggiat Pendidikan Karakter | Entrepreneur | Kreator Konten | Member of Asia-Pacific Region Educational Method Sub-Committee 2018-2025 | WOSM Consultant Team 2019-2025

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lengkap! Transkrip Utuh Pidato Pertama, Presiden ke-8 RI Bapak Prabowo Subianto

22 Oktober 2024   14:09 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan, rintangan, hambatan, dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia tidak ringan. Saudara-saudara sekalian, kita paham, kita mengerti bahwa karunia yang diberikan oleh yang Mahakuasa kepada kita sungguh sangat besar dan sungguh sangat beragam.

Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar, kita memiliki kekayaan alam yang sangat besar, kita mengerti bahwa sumber alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke-21 dan seterusnya.

Namun, di tengah segala karunia tersebut, di tengah segala kelebihan yang kita miliki, yang memang membuat kita harus menghadapi masa depan dengan optimis, tetapi kita pun harus berani untuk melihat hambatan, tantangan, rintangan, ancaman, dan kesulitan yang ada di hadapan kita.

Saya selalu mengajak saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman.

Saudara-saudara sekalian,

Sesungguhnya sejarah kita adalah sejarah dengan penuh kepahlawanan, penuh pengorbanan, penuh keberanian. Tidak hanya pemimpin-pemimpin tapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan, bahkan invasi-invasi dari bangsa lain.

Saudara-saudara sekalian,

Kita paham dan kita mengerti bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah, kemerdekaan kita kita dapatkan dengan pengorbanan yang sangat besar. Saudara-saudara sekalian,  dan kita harus paham dan ingat selalu, pengorbanan yang paling besar adalah pengorbanan dari rakyat kita, dari rakyat kita yang paling miskin, wong cilik yang berjuang, yang memberi makan kepada pejuang-pejuang.

Janganlah kita lupa waktu kita perang kemerdekaan kita tidak punya anggaran, kita tidak punya APBN, pasukan kita tidak digaji. Siapa yang memberi makan kepada kita? Yang memberi makan adalah para petani di desa-desa, yang memberi makan adalah para nelayan, yang memberi makan adalah para pekerja, terus-menerus mereka yang mendirikan Republik Indonesia.

Sekarang saya mengajak Saudara-saudara terutama untuk unsur pimpinan dari kalangan, dari kalangan cendekiawan, dari kalangan ulama, dari kalangan pengusaha, dari kalangan pemimpin politik, dari kalangan pemuda dan mahasiswa, mari kita berani menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Saudara-saudara sekalian,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun