Mohon tunggu...
Layali Alya Ulinnuha
Layali Alya Ulinnuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Diponegoro

Saya hanya seorang manusia yang menyukai keindahan kata. Menulis, membaca, memasak, dan mendengarkan musik merupakan hobi yang saya sukai. Tipe konten favorite saya ialah konten tentang alam, psikologi, bisnis, misteri, dan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan 14 Hari Anti Stunting: Sadari Pentingnya Nutrisi Bagi Si Kecil

11 Agustus 2022   19:04 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:15 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gebangsari (25/07/2022) - Stunting merupakan salah satu dari beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi di Indonesia. Penyebab terjadinya stunting ialah kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan pertumbuhan tinggi badan anak terhambat. 

Stunting terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan akan mulai terlihat ketika memasuki usia dua tahun. Di Indonesia sendiri, memiliki tubuh pendek sering kali dianggap faktor genetika dan tidak berkaitan dengan masalah kesehatan.

Penanganan stunting perlu dilakukan bersama secara menyeluruh, antar pemerintah dengan masyarakat. Jawa Tengah memiliki target untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen pada 2023. 

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro mengambil peran dalam mewujudkan target tersebut dengan langkah kecil berupa Gerakan 14 Anti Stunting yang dilakukan di Kelurahan Gebangsari, Kecamatan Genuk. 

Kegiatan ini dimulai dengan memberikan edukasi terkait stunting kepada ibu-ibu rumah tangga di wilayah RW 01, RW 02, dan RW 03 Kelurahan Gebangsari. 

Mahasiswa memberikan pemahaman mengenai stunting berupa dari pengertian, penyebab, dampaknya, dan informasi mengenai makanan yang membantu tumbuh kembang anak.

Sumber foto: WHO www.who.int
Sumber foto: WHO www.who.int

Kementerian Kesehatan RI dalam buku "Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2015" menggunakan grafik tumbuh kembang anak yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menjelaskan kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai cara membaca grafik panjang badan anak sebagai langkah memantau pertumbuhan tinggi badan anak.

Gerakan 14 Hari Anti Stunting dijalankan dengan melakukan pendataan dan pemantauan terhadap asupan gizi anak selama 14 hari. Kegiatan ini menargetkan anak berusia 1 sampai 5 tahun. 

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro memberikan booklet kecil sebagai rangkuman informasi terkait stunting dan di halaman terakhir terdapat tabel untuk pendataan daftar makanan yang dikonsumsi selama 14 hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun