Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka

16 Agustus 2023   06:41 Diperbarui: 16 Agustus 2023   06:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Pekik Merdeka tahun 1945 sayup-sayup terdengar

Deraian air mata dan jutaan nyawa 

merekam jelas pada lintasan sejarah

Saat hanya berbekalkan bambu runcing

Nenek moyang kita mengusir penjajah

 

Itu memang sudah terjadi lama

Walau jika hanya mengukur waktu

Itulah saat singkat

Tujuh puluh enam tahun 

17 Agustus 2021 kita pekikkan lagi Merdeka

 

Merdeka momen itu sungguh kental maknanya

Orang merayakan dengan suka cita bahkan membanggakan

Ku tak tahu persis, apa maknanya kini

Tak lagi indah tujuan awalnya

 

Merdeka kian merana kehilangan arah perjuangan

Ketika sebagian kita saling melukai laksana laut memuntahkan abrasi

Jutaan mulut kita saling memaki, tidak saling menghargai

 

Di tengah situasi pelik pandemi covid-19 

Mari kita pekikan Merdeka sekali lagi

Kita memaknainya dengan tindakan kasih

Merdeka bukan dari tanah ini

Curahan Illahi dalam wujud insani

 

Merdeka ...

Ketika rakyat dari kota sampai kampung menikmati air bersih

Ketika aspal dan rabat beton dari hulu hingga hilir

Ketika anak-anak menikmati pendidikan dengan fasilitas terbaik

Ketika rakyat mengalami penerangan dari pusat hingga pinggir

Sembari mengutak-atik barang antik, opa oma tertawa geli

 

Merdeka ...

Mungkinkah masih bermakna bagi generasi ini

 

Ende, 17 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun