Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cristiano Ronaldo: Pemain yang Banyak Dipuja dan Dihujat

19 Februari 2021   12:40 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:02 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bolanet.com

Cristiano Ronaldo adalah pemain hebat sejagad dalam mengolah si kulit bundar. Sejak masih remaja banyak orang sudah meramalkan anak muda yang satu ini berasal dari keluarga sederhana jika tidak dikatakan miskin untuk menjadi pemain hebat masa depannya.

Kisah awal beliau bersama striker lainnya dalam proses pencairan bibit untuk berkiprah di klub Sporting Lisabon FC saat itu, posisi dengan temannya tadi 1 -- 1. Siapa yang menghasilkan goal lebih banyak yang berhak untuk berkiprah pada klub professional dengan hanya tinggal satu slot saja atau satu orang.

Teman atau sahabatnya baru dikenal dikemudian hari setelah Cristiano Ronaldo Berjaya di MU terutam di Real Madrid. Teman itu yang baru dieketahui memiliki nama Albert Fantrau bersedia dengan ikhlas hati mematikan  kariernya demi Ronaldo. Dikisahkan secara dramatis bahwa pada ajang pertandingan pencairan bakat dimaksud, baik Ronaldo dan Fantrau sama-sama sudah mencetak goal. Goal pertama dilesakkan oleh Cristiano Ronaldo dan goal kedua oleh sahabatnya Fantrau.

Posisi ini, Fantrau lebih memungkinkan untuk dipilih Sporting Lisabon ketika beliu sudah menggiring bola melewati beberapa bek dan tinggal menceploskan bola ke gawang. Pasti goal. Jika goal berarti Fantrau yang akan terbang ke Sporting Lisabon dan tidak tahu selanjutnya cerita Cristiano Ronaldo.

Albert Fantrau tahu dan sadar bahwa sahabatnya Cristiano Ronaldo lebih berpeluang menjadi pemain hebat karena kesungguhan dalam berlatih dan memiliki motivasi untuk selalu menjadi nomor satu. Albert Fantrau mematikan kariernya bermain bola dan mengoper bola kepada sahabatnya Ronaldo yang berlari dari belakang dan goal. Ronaldo yang diboyong Sporting Lisabon.

Fantrau tidak salah dan Sporting Lisabon juga tidak ada keraguan memboyong Ronaldo remaja ke klub super elit saat itu. Akhirnya memang Cristiano Ronaldo menjadi pemain super hebat sepanjang masa hingga kini menginjak usia ke-36 tahun.

 Ronaldo Banyak Dipuja

Tidak ada seorang pun yang dapat menyangkal bahwa Cristiano Ronaldo salah seorang pemain bola hebat yang mendapat banyak penghargaan baik secara klub maupun secara perorangan. Dalam penghargaan Ballon d' Or, Cristiano hanya kalah satu digit dari Lineol Messi. Ronaldo 5 dan Messi 6. Itu pun masih banyak perdebatan hingga terakhir bahwa FIFA lebih menganakemaskan Lionel Messi ketimbang Cristiano Ronaldo.

Prestasi yang diraih Cristiano selain karena bakat alam dan lebih karena kegigihannya dalam melakukan persiapan, keseriusan dalam menjalankan latihan, terus berlatih dan berlatih, datang lebih awal pulang kemudian pada sesi pelatihan, jika ada simulasi pertandingan saat berlatih, Ronaldo bermain sangat intens dan berjuang sebagaimana boleh untuk meraih kemenangan walau hanya dalam sesi latihan.

Keteguhan mengembangkan bakat yang ada di dalam dirinya diakui banyak pihak terutama pelatih dan para pemain yang bersama-sama dengan Crsitiano Ronaldo. Sejak dari Sporting Lisabon, diboyong ke MU lalu ke El Real dan kini di Juventus.

Banyak goal ajaib telah ia lahirkan. Sudah banyak prestasi yang ia pecahkan. Jutaan manusia mengidolanya. Bukan hanya dari para fans melainkan orang-orang yang berprestasi dalam cabang olahraga lainnya. Pebulutangkis hingga MMA. Para selebriti hingga rakyat biasa mengaguminya dan bahkan banyak memberikan pujian.

Setiap wanita cantik, selebritis maupun pemilik klub banyak mengaguminya, jatuh cinta kepadanya dan bahkan hanya sekedar berkencan dengan sang mega bintang.

Prestasi demi prestasi terus dia ukir dan pecahkan. Prestasi paling sulit pun mulai satu per satu terpecahkan walau terbaru ada yang menolak. Ronaldo menjawab semuanya dengan latihan dan bermain sungguh-sungguh di lapangan hijau.

Hal paling sensasional ketika bersama El Real mereka pecahkan rekor juara berturut-turut Liga Champions (UCL) hingga tiga kali yang sebelumnya jangankan tiga kali, dua kali pun belum ada tim yang mampu memecahkannya termasuk Bayen Munchen atau pun juga Barcalona.

Prestasi mengagumkan itu terus beliau alami hingga saat ini di Juventus. Memasuki ulang tahun ke-36, para owner dan fans yang dia bela saat ini masih mengharapkan agar Ronaldo bisa memberikan mereka Juara Liga Champions.

Itulah sebabnya Juventus bersedia membayarnya tinggi walau usianya sudah 36 tahun. "Ada mimpi saya yang belum terjawab. Merebut Piala Dunia bersama Portugal dan Liga Champions bersama Juventus.

Saat ini, semua mata tertuju pada Juventus apalagi setelah Barca dipermalukan PSG pada kandang sendiri (17/2/2021) dengan kedudukan 4-1.  Memang masih ada leg 2 di Perancis nanti. Sebagian masih ada harapan, Barca bisa membalikkan keadaan seperti pernah dibuat mereka tahun 2017 lalu. 

Sebagian lebih besar sudah hampir putus asa dan hilang harapan apalagi leg 2 nanti, PSG akan menurunkan striker hebatnya lainnya Neymar Jr dan Angel de Maria. Kemarin hanya Kylian Mbappe dan Kean saja, sudah 4-1. Belum lagi Neymar dan Angel de Maria ditambah Mbappe dan Kean. Main di kandang sendiri lagi. Namun bola itu bundar, tentu selalu ada harapan.

Juventus menaruh banyak harapan pada Andrea Pirlo dan Cristiano Ronaldo untuk bisa berbicara banyak di pentas Liga Champions sekurang-kurang bisa mencapai final dan jika Tuhan mengsizinkan boleh meraih "the Champion".

Ronaldo Dihujat

Seorang bintang tidaklah cukup jika hanya dipuji. Bitang akan semakin banyak memuji dan memuja-mujanya apabila meraih kemenangan apalagi kemenangan fenomenal di final pada pentas yang sangat berkualitas seperti UCL (Liga Champions).

Ronaldo bersama El Real walau ada yang menghujat dan lebih banyak memujanya apalagi bersama Ziddane, mereka bisa merengkuh 3 kali berurut-turut sebagai yang pertama pada pentas berkualitas tingkat Eropa, UCL.

Hingga tulisan ini diturunkan belum ada klub atau tim lain selain El Rela bersama Cristiano Ronaldo yang melakukannya. Saat ini sepeninggal 11 Juli 2018 lalu, El Real seakan seperti 'macan ompong" berpentas di Liga Champions.

Kembali lagi pada Juventus dan Cristiano Ronaldo. Juventus mendapatkan banyak kritikan miring ketika mereka kurang berprestasi pada liga domestik, Liga Italia ketika mereka harus kalah 1-0 dari Napoli yang membuat klasmen mereka turun satu digit pada posisi 4 yang membuat mereka semakin jauh ditinggalkan duo Milan yakni Inter Milan dan AC Milan.

Duo Milan bertengger pada posisi 1 dan 2 klasmen sementara saat ini. Memang liga masih panjang namun kekalahan dan seri yang sering didapatkan Juventus dan Cristiano Ronaldo membuat banyak fans mulai tidak suka dengan Juve. Hal paling terakhir mulai ada desakan menurunkan Andrea Pirlo digantikan dengan Zinedine Zidane.

Tidak hanya itu. Cristiano Ronaldo juga mulai mendapatkan getahnya, ikut dihujat. Ronaldo dihujat selain kalah melawan Napoli, mereka juga takluk pada FC Porto 1-2 sehari setelah Barca dan Lionel Messi mengalami nasib nas pada babak knockout 16 besar Liga Champions.

Memang perjuangan Lionel Messi seakan lebih berat dibandingkan Cristiano Ronaldo dkk pada leg 2. Juventus cukup menang 1-0 sudah bisa ke babak perempat final sementara Lionel Messi dkk harus memenangkan 4-0 di kandang PSG.

Apa pun hasilnya pada leg 2 bulan Maret nanti namun hasil yang diraih Juventus dengan kekalahan pada pertandingan 18 Februari 2021, sudah cukup membuat para fans dan hatters untuk menghujat Cristiano Ronaldo.

Ronaldo dkk Pasti Bangkit

Penulis adalah fans berat Cristiano Ronaldo. Dalam sebuah ulasan memang ada unsur subjetivitas untuk mendukung klub dan bintang yang dibelanya. Namun dalam ulasan saya sebelumnya pada AnalisBola.com  dengan judul "Cristiano Ronaldo dan Juventus Perlu Belajar Dari Kekalahan Barcalona vs PSG memberikan masukan-masukan kritis agar Juventus perlu mempersiapkan diri secara baik, fokus dan tidak boleh menganggap remeh lawan.

FC Porto memang klub yang bisa dikalahkan Juventus saat ini walau bermain di kandang Porto. Namun apa yang kita nikmati, permainan Juventus diawaki Andrea Pirlo tampil kurang fokus terutama pada awal-awal baik babak pertama maupun babak kedua.

Goal babak pertama sangat tidak perlu terjadi pada kelas Liga Champions, bagaimana Rodrigo Betancur bisa melakukan kesalahan yang sangat-sangat fatal dan sedikit menganggap remeh pemain striker lawan. Bagaimana bisa sudah banyak pemain (striker) Porto mengeliling mereka di daerah pertahanan sendiri, koq teganya melakukan backpass yang sangat tidak patut kepada Wojciech Szczsny.

Sebagai manusia tentu kita patut memakluminya. Pemain sekelas Rodrigo Betancur pada perhelatan sekelas UCL, hal-hal human error hendaknya bisa dimanilisir.

Peristiwa ini terjadi lagi pada awal babak kedua. Banyak pemain Juventus seolah terhipnotis menonton saja pergerakan hanya dua orang pemain FC Porto di depan gawang Juve. Tidak ada satu pemain pun yang mampu mengantisipasi. Para pemain belakang sekelas Delight yang sudah malang melintang di pertandingan besar semacam UCL pun tidak bisa berbuat banyak. Terjadi goal yang begitu mudah.

Okelah. Pertandingan itu sudah berlalu. Nyatanya Juve dan Cristiano takluk pada FC Porto. Tidak boleh saling lempar tanggungjawab apalagi mencari kambing hitam kesalah wasit.  Sang pengadil pasti sudah berbuat seoptimal mungkin agar permainn tetap berkualitas dan bermartabat.

Atas dasar itu, Cristiano Ronaldo dan Juventus harus belajar sekali lagi pada kekalahan Barca dan kekalahan sendiri pada leg 1 sehingga pada leg 2 nanti bisa memangkan pertandingan dan boleh melenggang ke perempat final UCL. Bermain cantik terus hingga meraih Juara Liga Champions secara bermartabat. Amin.

*Disari dari berbagai sumber. Penulis: Peminat bola sepak sejak Sekolah Dasar. Fans berat Cristiano Ronaldo. Dulu El Real, saat ini hingga CR7 pensiun, Juventus hehehe. Memiliki blog: www.kosmaslawa.blogspot.com dan saat ini jadi kolumnis AnalisBola.com

Sumber: 

satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun