Mohon tunggu...
Jazzy Eka
Jazzy Eka Mohon Tunggu... Tutor - Jazz the world with the words

An ordinary woman with extra ordinary life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Memilih Sekolah Berkualitas untuk Anak

23 Mei 2021   07:30 Diperbarui: 23 Mei 2021   07:44 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun Ajaran baru dalam hitungan minggu akan segera dimulai. Itu artinya banyak sekali orang tua yang akan memasukan anaknya ke sekolah baru. Banyak orangtua yang bingung, harus ke manakah menyekolahkan putra putrinya. Apakah ke sekolah favorit plus elit dengan biaya selangit? Ataukah ke sekolah biasa dengan biaya yang sederhana?

Itu baru pertimbangan soal biaya. Muatan kurikulum pun banyak menjadi pertimbangan para orang tua. Meskipun Indonesia memiliki kurikulum Nasional yang wajib dipakai seluruh jenjang pendidikan, namun banyak sekolah yang mengkombinasikannya dengan kurikulum lain, misalnya kurikulum sekolah di luar negeri dan kurikulum keagamaan. Sehingga, hal ini menyebabkan banyak sekali muatan kurikulum yang diberikan kepada siswa.

Apakah hal tersebut negatif? Tentu bukan sesuatu yang tidak dipikirkan matang ketika satu sekolah mengkombinasikan berbagai macam kurikulum. Tentu saja pihak sekolah telah menganalisanya dengan cermat, merujuk pada berbagai referensi dan pertimbangan berbagai ahli. 

Namun, yang perlu diperhatikan adalah aplikasinya dalam metoda pembelajaran. Muatan kurikulum yang banyak tersebut, diusahakan tidak membebani siswa. Tapi diharapkan, bisa membuat siswa enjoy dan senang di sekolah.

Selain metode pembelajaran yang menyenangkan dan bervariasi, beberapa hal lain juga bisa membuat anak bersemangat untuk berangkat sekolah:

  • Jarak sekolah dekat dengan rumah. 

Ada banyak keuntungan jika jarak sekolah anak dan rumah berdekatan. Pertama, orang tua bisa lebih tahu siapa saja teman-teman dekatnya, karena teman-temannya akan sering bermain ke rumah. Kedua, kondisi fisik anak ketika balajar masih bugar, karena energinya tidak habis di perjalanan. Ketiga, tentu saja orangtua bisa lebih menghemat biaya, karena tidak perlu mengeluarkan budget transportasi.

  • Lingkungan Sekolah yang bersih dan teratur

Tak bisa dipungkiri kebersihan merupakan satu hal yang wajib dipertimbangkan dalam pemilihan sekolah. Kebersihan sekolah akan menunjang kesehatan dan kenyamanan kenyamanan anak di sekolah. Sekolah yang bersih selain ditandai dengan tidak adanya sampah berserakan, juga ditandai dengan tersedianya tempat sampah yang memadai. 

Lebih baik lagi, jika tempat sampahnya terpisah, antara sampah organic dan non-organik. Selain itu juga tingkat kebersihannya bisa diukur dari kamar mandi dan tempat ibadahnya, misalnya Mesjidnya. Air bersih selalu tersedia setiap saat, toilet pria dan wanita terpisah, juga jumlahnya yang mencukupi untuk seluruh siswa. Tempat ibadah juga harus selalu bersih, terawat dan bisa menampung semua siswa.

  • Sekolah dengan Perpustakaan yang besar

Salah satu pembiasaan wajib untuk anak-anak adalah membaca. Pengajaran ilmu dan penanaman karakter, terkadang tidak cukup melalui ceramah dari guru atau orangtua. 

Banyak anak yang justru lebih terbuka wawasan dan lebih bertambah kematangannya dengan membaca. Sekolah yang mempunyai perpustakaan yang besar, berarti mempunyai koleksi buku yang beragam. Hal ini akan merangsang minat baca anak, sehingga diharapkan lebih berkembang wawasannya.

  • Ekstrakurikuler yang menyeimbangkan otak kiri dan kanan

Ekstrakurikuler (Eskul) adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. 

Eskul merupakan salah satu hal yang sangat menjual bagi sebuah sekolah. Semakin banyak eskul di sekolah tersebut, maka semakin banyak orang tua yang berminat pada sekolah tersebu, karena orangtua berpikir minat dan bakat anaknya akan lebih tersalurkan. 

Hal yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah, carilah sekolah dengan eskul yang mengakomodasi berbagai kecerdasan anak. Hal ini dimaksudkan untuk lebih melejitkan potensi anak yang tidak terlihat dalam pembelajaran di kelas.

  • Tenaga pengajar dan staf yang profesional

Guru adalah ujung tombak dalam pendidikan sekolah. Transfer ilmu dan keteladanan merupakan tugas guru yang utama.  Untuk memaksimalkan transfer ilmu tersebut, maka diperlukan guru yang mempunyai latar belakang yang sesuai dengan tugasnya. Jangan sampai terjadi mis-match, misalnya lulusan IPS mengajar Bahasa, atau lulusan PAI mengajar matematika. 

Selain itu, profesionalisme guru juga ditunjang dengan pelatihan-pelatihan yang diagendakan pihak sekolah untuk staf-stafnya. Maka melalui wawancara singkat ketika survey sekolah, orangtua bisa bertanya pada beberapa guru, pelatihan apa saja yang telah didapatkannya.

  • Biaya yang terjangkau 

Hal ini tentu saja merupakan salah satu yang utama dalam pemilihan sekolah. Pendidikan anak memanglah investasi yang tak ternilai. Hal ini kadang menyebabkan orangtua untuk menyekolahkan anak di sekolah favorit dan mahal, tanpa mempertimbangkan “isi kantong”. Namun, hal tersebut, bisa jadi salah. Karena, masih sangat banyak sekolah yang bisa menjadikan anak-anak pintar, cerdas dan berkarakter baik, tanpa menguras pemasukan bulanan.

Memang tak mudah mencari sekolah ideal untuk anak-anak. Namun, jika para orangtua bisa jeli mencari dan memfokuskan pada kecerdasan anak yang akan diasah, insya Allah akan mendapatkan sekolah yang tepat. 

Mindset yang terpenting bagi orang tua adalah, jangan jadikan sekolah sebagai tempat pengalihan pengasuhan anak. Bagaimanapun juga “sekolah” utama adalah rumah. Sekolah hanyalah partner pengasuhan dan pendidikan anak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun