Mohon tunggu...
Rauf Rahim
Rauf Rahim Mohon Tunggu... Administrasi - Literasi

Rauf Rahim, tinggal di Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ustaz Dokter Pak Aji, Pahlawan Kesehatan DTPK

9 Agustus 2020   19:00 Diperbarui: 9 Agustus 2020   19:09 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Poliklinik Eksekutif disediakan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan rawat jalan dengan tidak mengganggu kesibukannya. Dalam pelaksanaannya membutuhkan penambahan jam kerja.  Untuk itu diperlukan penjadwalan kerja yang disesuaikan dengan tambahan penghasilan yang sesuai.

Rawat Inap Pavillion; Program ini merupakan pelayanan rawat inap yang disediakan berdasarkan permintaan pasien. Fasilitas ini memberikan kenyamanan kepada pasien dengan memberikan privasi yang besar. Kesiapan teknis yang dipersiapkan adalah ketersediaan dokter dan perawat jaga yang dapat dijangkau oleh pasien setiap saat, ketersediaan fasilitas pendukung lainnya yang bersifat privasi. 

Selain itu dikembangkan juga sistem informasi yang menitikberatkan pada interaksi pasien dengan dokter/perawat. Dengan demikian, mutu dan kepuasan terhadap pelayanan akan lebih meningkat. Menurut Pak Aji, trend masyarakat golongan menengah keatas juga perlu di fasilitasi oleh pemerintah. Golongan ini cenderung membutuhkan pelayanan yang lebih bersifat privasi.

Pelayanan Luar Gedung; Pelayanan luar gedung berbentuk kunjungan berkala ke seluruh rumah sakit di Kabupaten/Kota se-Kepulauan Riau. Kunjungan akan dijadwal berdasarkan kebutuhan pelayanan spesialis yang dibutuhkan. Kegiatan menyesuaikan jumlah ketersediaan dokter spesialis dengan tetap memperhatikan tugas dan fungsi utama di RSUD Raja Ahmad Thabib.

Untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan adil dan merata di seluruh sebaran penduduk Kepulauan Riau, maka pelayanan luar gedung dilaksanakan sebanyak dua kali per Kabupaten/Kota (semester). Diperlukan kelengkapan alat kesehatan mobile dan dukungan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan maksimal sesuai dengan prosedur standar yang ada.

Pelayanan Dokter Spesialis Berbasis Teknologi Informasi merupakan terobosan pelayanan kesehatan beliau untuk daerah Kepulauan Riau. Jarak tempuh dan biaya yang besar dapat diminimalisasi dengan pelayanan rujukan di tingkat Kabupaten/Kota dengan panduan dokter spesialis yang berada di ibu kota provinsi. 

Pelayanan ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Mereka tidak membutuhkan biaya transportasi dan pengeluaran lainnya ketika harus berangkat ke ibu kota provinsi, dan merasa nyaman karena dirawat masih di daerahnya sendiri.

Standar operasional dan prosedur perlu disusun sedemikian rupa untuk menjamin pelaksanaan pelayanan yang sandar sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan. SOP tersebut memungkinkan dokter yang menangani pasien di Rumah Sakit Kabupaten/Kota mampu menangani pasien dengan panduan jarak jauh.

Penanganan juga didukung dengan aplikasi data jaringan tertentu untuk menjamin keamanan data dan informasi pasien. Informasi yang bersifat akan rahasia terjamin keamanannya melalui Sistem Informasi Pelayanan Spesialis dengan menggunakan pusat data (server) sendiri. Monitoring dan evaluasi program dilaksanakan per semester untuk menjamin kualitas pelayanan dalam bentuk kunjungan tim sebanyak dua kali ke kabupaten/Kota dalam setahun. Kegiatan ini juga merupakan bentuk peningkatan kapasitas tenaga medis sehingga mampu bekerja secara profesional.

Program Pelayanan Dokter Spesialis Berbasis Teknologi Informasi diharapkan menjamin pelayanan pengobatan dan rehabilitasi medis di kabupaten/kota. 

Tindakan medis dapat dilaksanakan dalam durasi yang cepat tanpa harus melewati hambatan jarak tempuh yang ada. Ketersediaan pelayanan spesialis dan sub spesialis di kabupaten/kota diharapkan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam kesehatan. Prilaku masyarakat untuk melakukan deteksi dini terutama pada deteksi resiko penyakit tidak menular akan semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun