Mohon tunggu...
Laurentina PI
Laurentina PI Mohon Tunggu... Relawan - Relawan

Relawan Pekerja Migran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuberikan Hatiku untuk Rohingya

11 Maret 2019   15:33 Diperbarui: 11 Maret 2019   15:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi Internasional yang besar dan selalu siap jika ada bencana kemanusiaan itu antara lain UNHCR, IOM, JRS, Caritas Internasional, Australian AID, From the people Jepang, Kuwait dan berbagai negara-negara di sekitar Asia. Mereka peduli dan berusaha memberikan membantu sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Pelayanan yang diberikan selain tempat berteduh yang aman dan nyaman adalah Sanitasi, penerangan / energy, bahan makanan/ dapur umum dan sekolah informal bagi ribuan anak.

Dalam kunjungan ke Camp pengungsi Rohingya ini saya banyak belajar tentang kesabaran, kesetiaan dalam berproses, kerja sama dari berbagai macam organisasi Internasional yang tidak mudah, menghargai perbedaan dan kerelaan untuk berbagi dengan meretas batas dalam situasi dunia yang keras saat ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tantangan yang terbesar dalam pelayanan semacam ini adalah berhadapan dengan situasi kepentingan politik yang berhubungan dengan kekuasaan etnis tertentu yang kurang menghargai nyawa orang terutama mereka yang rentan dan lemah seperti anak dan perempuan selalu menjadi korban.

Situasi dunia saat ini, sangat sensitif dengan adanya isu sara, maka dalam menjalankan misi kemanusiaan ini yang terpenting adalah bagaimana melayani dengan kasih yang tulus untuk mereka yang membutuhkan. Negara Indonesia belum meratifikasi perjanjian Palermo maka pelayanan untuk para pengungsi masih ditangani oleh Lembaga Internasional seperti IOM dan JRS.

Disesi akhir seminar, kami membuat kesepakatan yang isinya adalah Kami berbagi visi masyarakat internasional tentang Global Compact untuk Migrasi yang Aman, Tertib, dan Teratur: "Migrasi telah menjadi bagian dari pengalaman manusia sepanjang sejarah, dan kami menyadari bahwa itu adalah sumber kemakmuran, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan di dunia global kami, dan bahwa dampak positif ini dapat dioptimalkan dengan meningkatkan tata kelola migrasi "(No. 8).

Kami menegaskan perlunya koordinasi yang lebih dekat dan respons efektif terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh migrasi kontemporer dan diingatkan oleh 4 kata kerja yang mendorong Paus Fransiskus kepada kita: menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan sebagai "upaya semua aktor, di antara yang, Anda dapat yakin akan selalu menjadi Gereja. "(Paus Francis, Pidato kepada Para Peserta dalam Forum Internasional tentang Migrasi dan Perdamaian, 21 Februari 2017). Oleh karena itu, kami mendorong komunitas dunia untuk memperluas solidaritas mereka untuk menemukan solusi yang dapat diterima dan dapat diadaptasi untuk negara-negara terkait dan dengan demikian dapat mengembangkan manusia secara utuh.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setelah kunjungan ke lapangan kamisharing antar kelompok dan menemukan banyak pelajaran yang dapat kami petik, bagi saya secara pribadi adalah saya bersyukur tinggal di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman suku,bahasa,budaya dan agama masih bersatu dan saling menghargai satu dengan yang lainnya dan dapat hidup berdampingan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Salam Solidaritas

Sr. Laurentina PI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun