Â
Handwashing sebaiknya dipilih produk bermutu yang mengandung chlorhexidin 2% yang efektif untuk membunuh mikroorganisme melalui kontak.Tidak disarankan untuk mengencerkan handwash yang telah disediakan dalam kandungan yang sesuai untuk tetap menjaga efektifitas dan daya kerja handwash tersebut.
Â
Beberapa petugas mengalami iritasi kulit dengan menggunakan sabun cuci tangan atau handwash.Hal ini dapat diatasi dengan pengunaan handrub yang berbasis alkohol yang lebih aman di kulit.Alcohol based handsrubs ini sangat costefectiveness karena dapat diproduksi sendiri melalui proses aseptis di instalasi farmasi, pelaksanaannya sangat singkat hanya 20 sd 30 “, tersedia di berbagai tempat atau portable sehingga mudah dijangkau. Sebelum menggunakan yakinkan tangan harus kering untuk mengefektifkan kerja alkohol.
Tehnik dan langkah hand hygiene sangat mempengaruhi hasil. Perhiasan dan jam tangan sebaiknya dilepas. Akumulasi kuman yang terlindung banyak ditemukan di sela sela cincin, di bawah jam tangan, dan di sekitar gelang. Seluruh sela-sela jari dan lipatan akan tersapu bersih dengan enam langkah hand hygiene berikut ini :
- Ratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan
- Gosok punggung tangan dan sela – sela jari, lakukan pada kedua tangan
- Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan
- Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci
- Gosok ibu jari kiri dengan di putar dalam genggaman tangan tangan. Lakukan juga pada tangan satunya
- Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar ditelapak tangan kiri, lakukan juga pada tangan satunya kemudian bilas di bawah air mengalir.
Â
Tips membudayakan hand hygiene
Ketika kebijakan Kementerian Kesehatan tentang akreditasi berbasis keselamatan pasien sebagai indikator mutu pelayanan, hal ini memacu rumah sakit berupaya mewujudkan standar pelayanan yang diharapkan masyarakat.Termasuk di dalamnya upaya untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit harus ditingkatkan. Langkah efektif yang paling sistematis adalah dengan menerapkan hand hygiene sebagai budaya petugas kesehatan pada lima saat yang tepat dengan enam langkah yang benar. Sebagai garda depan, Komite PPI sangat berperan untuk melakukan advokasi kepada pimpinan serta menjadi role model yang melibatkan top level management serta seluruh petugas di rumah sakit, termasuk pasien, keluarga, dan pengunjung. Beberapa tips dan rekomendasi untuk membudayakan hand hygiene adalah melalui kegiatan berikut ini :
- Update pedoman internal rumah sakit sesuai rekomendasi WHO, tuangkan dalam bentuk media yang menarik berupa poster, leaflet, lembar balik, banner, dll, dengan melibatkan petugas serta top level dalam designnya.
- Lengkapi sarana dan prasarana dan monitor efektif serta efisien penggunannya. Termasuk penyediaan handrub di setiap tempat tidur pasien, pintu masuk, dan penyediaan handrub portable.
- Lakukan audit secara berkala tanpa diketahui petugas, dan umumkan hasilknya dalam suatu pertemuan formal, berikan reinforcement positif bagi petugas yang telah patuh, dan kirimkan hasil audit tertulisnya by name ke pimpinan sebagai bahan evaluasi.
- Tunjuk duta – duta hand hygiene sebagai role model dan educator di setiap bagian.
- Hand hygiene campaign yang dipimpin langsung top level management diikuti reedukasi dan demonstrasi hand hygiene diikuti seluruh petugas setiap setahun sekali (misalnya pada saat Hand Hygiene Day setiap tanggal 5 Mei)
- Hand Hygiene Competition dalam bentuk Hand Hygiene Dance serta peningkatan angka kepatuhan hand hygiene dari hasil audit masing-masing bagian.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana merubah mindset bahwa hand hygiene merupakan metode paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. No hand hygiene no care today. Apabila pemahaman ini sudah mendarah daging tentu tidaklah sulit membudayakan penerapan hand hygiene di rumah sakit.
Â
Penutup