Mohon tunggu...
laurent apriilliap
laurent apriilliap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Rumah Nenek, Setiap Sudut Memiliki Cerita

6 Januari 2025   23:15 Diperbarui: 6 Januari 2025   23:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan akhir tahun yang sangat saya tunggu-tunggu akhirnya tiba. Sebagai mahasiswa yang tinggal di Bandung, saya sering merasa rindu akan rumah nenek di Tangerang. Nenek tinggal sendirian di rumah dinas almarhum kakek, yang dulu merupakan tenaga ahli di salah satu badan usaha milik negara. Setiap kali saya mengunjungi rumah nenek, suasana yang saya rasakan selalu hangat dan penuh kenangan indah. Walaupun rumah nenek tidak begitu luas, setiap sudutnya penuh dengan kisah dan kenangan keluarga yang begitu kuat.

Tahun ini, saya memutuskan untuk menghabiskan liburan dengan mengunjungi nenek di rumahnya. Saya menunggu momen ini dengan penuh antusiasme, karena selain dapat bertemu nenek, saya juga bisa menikmati suasana rumah yang sejuk meskipun Tangerang terkenal dengan cuacanya yang panas. Ada sesuatu yang begitu menenangkan di rumah nenek, yang selalu terasa nyaman, tidak hanya karena suasananya yang asri, tetapi juga karena nenek yang selalu memiliki cara untuk membuat setiap kunjungan menjadi penuh kebahagiaan.

Pagi itu, saya bersama keluarga memulai perjalanan dari Bandung menuju Tangerang. Kami menggunakan mobil dan memilih jalur tol, yang selalu menjadi pilihan terbaik karena perjalanan yang lebih cepat dan lancar. Jalan tol menuju Tangerang tidak terlalu ramai, bahkan untuk hari libur, sehingga perjalanan kami terasa begitu nyaman. Kami semua menikmati perjalanan dengan santai, sambil mendengarkan musik di dalam mobil dan berbincang-bincang ringan. Ayah dan ibu lebih banyak bercerita tentang pekerjaan mereka, sementara saya dan kakak menikmati pemandangan yang berlalu-lalang di sepanjang jalan tol.

Perjalanan ini terasa sangat singkat. Tiba-tiba, kami sudah sampai di pintu gerbang perumahan tempat rumah nenek berada. Saya merasa begitu senang melihat rumah nenek yang sudah tidak saya kunjungi selama beberapa bulan. Rumah nenek yang terletak di kawasan perumahan ini memang berbeda dari kebanyakan rumah di Tangerang. Meskipun kota ini terkenal panas, rumah nenek selalu terasa sejuk, berkat keberadaan danau buatan yang terletak di belakang rumah dan hutan kota kecil yang menyelimuti sekitar. Keindahan alamnya seolah menyapa saya begitu memasuki kawasan ini, mengingatkan saya pada masa kecil yang penuh kenangan.

Sesampainya di rumah nenek, saya langsung disambut oleh nenek yang sedang duduk santai di beranda depan rumah. Nenek terlihat sehat dan segar, seperti biasa ia mengenakan pakaian olahraga yang siap digunakan untuk berjalan pagi. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, nenek selalu menjaga kebugarannya dengan rutin berolahraga. Beliau selalu mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan, dan melihat beliau yang masih begitu enerjik membuat saya merasa terinspirasi.

Rumah nenek memang tidak terlalu besar, tetapi suasana di dalamnya sangat hangat. Tembok rumah dihiasi dengan berbagai foto keluarga, mulai dari foto nenek dan kakek di masa muda hingga foto-foto saya, kakak, dan sepupu yang sudah sukses di berbagai bidang. Ada kebanggaan tersendiri bagi nenek untuk melihat anak cucunya berkembang dan meraih mimpi. Foto-foto itu menjadi saksi perjalanan hidup keluarga kami yang penuh warna.

Di ruang tamu, nenek menyambut kami dengan segelas air jeruk nipis segar yang selalu ia buat sendiri. Segarnya langsung menghilangkan kelelahan perjalanan panjang kami. Setelah beristirahat sejenak, nenek mulai bercerita tentang berbagai hal, mulai dari kehidupan sehari-harinya hingga kenangan-kenangan masa lalu bersama kakek yang sudah almarhum. Saya selalu suka mendengarkan cerita-cerita nenek yang penuh makna dan penuh kasih sayang.

Setiap hari di rumah nenek, saya dan keluarga menjalani berbagai kegiatan yang menyenangkan. Setiap pagi, nenek mengajak saya untuk berolahraga bersama. Kami berjalan-jalan santai di sekitar danau buatan yang terletak tidak jauh dari rumah nenek. Udara pagi yang segar dan suara burung yang berkicau membuat aktivitas ini terasa begitu menenangkan. Meskipun rumah nenek berada di tengah kota, kawasan sekitar begitu asri dengan banyak pepohonan dan tanaman hijau. Hutan kota yang dikelola dengan baik memberikan nuansa alami yang sulit ditemukan di tempat lain.

Setelah berolahraga, nenek selalu menyiapkan sarapan yang lezat. Masakan nenek selalu memiliki rasa yang istimewa, dan setiap kali makan, saya merasa seperti kembali ke masa kecil. Ada sesuatu yang sangat khas dalam masakan nenek, seperti nasi goreng kampung yang sederhana namun penuh rasa, atau soto ayam dengan kuah yang kaya rempah. Setiap suapan terasa membawa kehangatan dan kebahagiaan, seperti kebersamaan keluarga yang selalu terasa begitu hangat di rumah nenek.

Selain berolahraga dan menikmati masakan nenek, saya juga bertemu dengan beberapa keluarga jauh yang jarang saya temui. Mereka datang berkunjung untuk berkumpul, saling berbagi cerita, dan mengenang masa-masa indah bersama nenek dan kakek. Rasanya sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan keluarga besar, bertukar cerita tentang kehidupan masing-masing, dan tentunya saling mendukung dan memberi semangat.

Suatu hari, nenek mengajak saya dan keluarga untuk jalan-jalan ke Jakarta. Beliau ingin mengunjungi beberapa tempat yang sudah lama ia rindukan, dan kami pun setuju untuk ikut menemani. Perjalanan ke Jakarta dari rumah nenek cukup dekat, hanya sekitar 30-45 menit menggunakan mobil, tergantung lalu lintas. Untungnya, hari itu jalanan cukup lancar, dan kami tiba di Jakarta dengan cepat.

Kami mengunjungi beberapa tempat menarik, juga makan di salah satu restoran di Jakarta serta beberapa pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh. Nenek tampak sangat senang, karena sudah lama tidak pergi ke Jakarta. Sambil berjalan-jalan, kami berbincang-bincang tentang masa lalu, kenangan nenek dan kakek, serta pengalaman hidup yang penuh pelajaran.

Setelah seharian berkeliling Jakarta, kami kembali ke rumah nenek di Tangerang dengan hati yang penuh kebahagiaan. Kami merasa beruntung bisa menghabiskan waktu bersama nenek, mendengarkan cerita-cerita masa lalu, dan menikmati kebersamaan keluarga.

Liburan saya di rumah nenek selalu menjadi momen yang sangat spesial. Setiap kali mengunjungi rumah nenek, saya merasa seperti kembali ke rumah yang penuh dengan kenangan indah dan kasih sayang. Meskipun rumah nenek tidak besar, tetapi cinta dan kebersamaan yang ada di dalamnya selalu terasa begitu besar. Nenek, dengan segala kebijaksanaannya, selalu membuat saya merasa diterima dan dihargai.

Setiap perjalanan pulang dari rumah nenek selalu terasa berat, karena saya tahu, rumah nenek adalah tempat di mana banyak kenangan indah yang akan terus saya bawa sepanjang hidup. Namun, saya juga merasa bersyukur karena memiliki nenek yang begitu sehat, penuh semangat, dan selalu menyambut kami dengan hangat. Liburan kali ini benar-benar memberikan kebahagiaan dan kedamaian bagi saya dan keluarga. Saya berharap bisa terus mengunjungi rumah nenek di Tangerang, merasakan kehangatan keluarga, dan menikmati kebersamaan yang tiada duanya.

Pagi itu, setelah beberapa hari menghabiskan waktu bersama nenek di Tangerang, kami sekeluarga bersiap untuk kembali ke Bandung. Liburan kali ini terasa begitu berkesan, penuh dengan kenangan indah dan kebersamaan yang hangat. Namun, sebelum meninggalkan Tangerang, ada satu hal lagi yang membuat kami sangat bersemangat yaitu merayakan malam pergantian tahun bersama keluarga dan teman-teman ayah dan ibu di rumah kami di Bandung.

Setelah sarapan pagi dan mengucapkan selamat tinggal kepada nenek, kami mulai perjalanan pulang. Menggunakan mobil keluarga, perjalanan terasa nyaman karena jalanan relatif lancar. Kami melaju melalui jalan tol, menikmati perjalanan dengan santai, sementara di dalam mobil, ibu dan ayah berbincang-bincang tentang berbagai hal, sementara saya dan kakak mendengarkan musik dan sesekali saling berbicara. Pemandangan luar yang hijau dan segar membuat perjalanan terasa menyenangkan.

Sekitar pukul 4 sore, kami tiba di rumah di Bandung. Meskipun perjalanan cukup panjang, kami merasa senang akhirnya bisa kembali ke rumah. Beberapa teman ayah dan ibu sudah datang lebih awal untuk mempersiapkan malam pergantian tahun. Mereka sudah mulai menata meja makan di rooftop rumah kami, tempat yang selalu menjadi favorit untuk merayakan momen spesial seperti malam tahun baru.

Menjelang malam, suasana di rumah kami semakin hidup. Keluarga dan teman-teman sudah berkumpul, masing-masing membawa hidangan dan minuman. Ayah dan ibu sibuk menyapa teman-teman mereka, sementara saya dan kakak membantu menata meja dan memastikan semuanya siap untuk acara makan malam. Makanan yang disajikan sangat beragam, mulai dari hidangan favorit keluarga seperti nasi goreng, sate, hingga makanan berat seperti ayam panggang dan salad. Ada juga berbagai camilan dan buah-buahan segar yang menemani kami sepanjang malam.

Kami semua menikmati makan malam sambil bercanda tawa, menceritakan berbagai cerita lucu dan kenangan masa lalu. Suasana begitu hangat dan penuh keceriaan. Sambil makan, kami saling berbagi harapan dan resolusi untuk tahun yang baru, menyemangati satu sama lain untuk lebih baik lagi di tahun mendatang. Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat, dan kami semua mulai bersiap-siap untuk menyambut pergantian tahun.

Tepat pada pukul 00:00, kami semua berkumpul di rooftop untuk merayakan pergantian tahun. Malam itu langit cerah, dan angin yang sepoi-sepoi menambah kenyamanan. Di tangan masing-masing, kami memegang kembang api yang siap dinyalakan. Ketika hitungan mundur menuju tahun baru dimulai, kami semua bersorak riang, penuh antusiasme dan kebahagiaan.

Saat detik-detik terakhir tahun 2024 berakhir, kami bersama-sama menyalakan kembang api yang berpendar di langit malam. Cahaya gemerlapnya menghiasi langit, seolah menjadi simbol harapan dan kebahagiaan yang baru. Kami mengangkat tangan dan berdoa bersama, memanjatkan doa-doa terbaik untuk tahun yang baru ini. Harapan agar diberi kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan, serta doa untuk kedamaian dunia.

Setelah itu, kami menikmati sisa malam dengan obrolan hangat dan tertawa bersama. Kami merasa bersyukur bisa menghabiskan malam tahun baru dalam suasana yang penuh keakraban dan cinta. Momen tersebut bukan hanya tentang menyambut tahun baru, tetapi juga tentang kebersamaan keluarga dan teman-teman yang saling mendukung dan menyemangati satu sama lain.

Ketika malam semakin larut, kami semua kembali ke dalam rumah, merasa puas dan bahagia. Pergantian tahun kali ini memberikan kenangan yang tak terlupakan, dan kami berharap tahun yang baru akan membawa lebih banyak kebahagiaan, keberkahan, dan kesuksesan bagi setiap anggota keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun