Mohon tunggu...
laurent apriilliap
laurent apriilliap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Langkah di Pesisir Selatan Jawa Barat

6 Januari 2025   22:12 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan akhir tahun selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu, dan tahun 2024 kali ini terasa istimewa. Sebagai keluarga, kami selalu mencari kesempatan untuk menyatukan waktu bersama, menikmati keindahan alam dan kebersamaan. Pada malam tanggal 24 Desember, keluarga saya yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan saya, Laurent, memutuskan untuk pergi berlibur ke Pangandaran. Keputusan ini diambil setelah beberapa minggu perencanaan dan perbincangan ringan di ruang tamu. Akhirnya, kami sepakat untuk berangkat menggunakan mobil dari Bandung.

Pagi itu, suasana di rumah terasa berbeda. Semangat liburan sudah mulai terlihat pada wajah ibu yang menyiapkan makanan ringan, sementara kakak saya, yang biasanya lebih sibuk dengan pekerjaannya, sudah tidak sabar untuk berangkat. Ayah, sebagai pengemudi sekaligus penanggung jawab perjalanan, sudah mulai mempersiapkan segala hal yang diperlukan, mulai dari peta perjalanan hingga alat-alat kecil seperti charger ponsel. Saya sendiri, seperti biasanya, sibuk menyiapkan playlist musik untuk perjalanan panjang ini.

Kami berangkat sekitar pukul 8 pagi dari Bandung, dengan harapan bisa tiba di Pangandaran pada malam hari. Jalanan pagi itu tampak lengang, membuat perjalanan terasa nyaman dan menyenangkan. Namun, kami tahu perjalanan ke Pangandaran tidak bisa dianggap enteng. Perjalanan tersebut akan memakan waktu lebih dari 6 jam.Kami memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah restoran bakso terkenal di Tasikmalaya, yaitu Baso SR. Restoran ini memang selalu jadi tempat pemberhentian wajib bagi keluarga kami setiap kali melakukan perjalanan ke selatan Jawa. Saat tiba di restoran tersebut, kami disambut dengan aroma bakso yang menggugah selera. Ayah dan ibu langsung memesan bakso komplit, sementara saya dan kakak memilih bakso urat dengan sambal yang pedas. Kami semua menikmati makan siang yang hangat dengan penuh tawa, berbagi cerita dan kenangan lama. Setelah puas makan, kami melanjutkan perjalanan.

Setelah perjalanan panjang, akhirnya kami sampai di Pangandaran pada malam hari sekitar pukul 3 sore. Sesampainya di sana, kami langsung menuju hotel yang sudah kami pesan sebelumnya, yaitu The Allure Pangandaran. Hotel ini terletak di kawasan yang cukup strategis, dekat dengan pantai, dan memiliki fasilitas yang nyaman untuk keluarga.

Sesampainya di hotel, kami langsung check-in dan menuju kamar. Kamar kami terletak di lantai dua, dengan pemandangan laut yang indah. Ibu langsung membuka koper dan mengeluarkan beberapa pakaian untuk tidur, sementara ayah duduk di balkon menikmati angin laut yang segar. Saya dan kakak tidak bisa berhenti mengobrol tentang pantai yang akan kami kunjungi esok hari. Rasa penat dari perjalanan jauh seolah hilang begitu saja dengan adanya suasana liburan yang menyenangkan ini.

Keesokan harinya, tanggal 25 Desember, kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Batu Karas, yang terkenal dengan ombaknya yang tenang, sangat cocok untuk bersantai. Setelah sarapan di hotel, kami mempersiapkan perlengkapan pantai dan berangkat menuju pantai tersebut menggunakan mobil. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar 30 menit dari hotel, dan kami tiba di sana sekitar pukul 9 pagi.

Pantai Batu Karas menyambut kami dengan suasana yang begitu damai. Pasir putih yang luas dan ombak yang tidak terlalu besar membuat kami merasa sangat nyaman. Ayah dan ibu duduk di bawah payung sambil menikmati pemandangan laut, sementara kakak dan saya mencoba berjalan di tepi pantai dan bermain air. Kakak yang lebih senang berfoto-foto segera mengeluarkan kamera untuk menangkap momen-momen indah, sementara saya menikmati sensasi pasir yang hangat di bawah kaki.

Kami menghabiskan hampir sepanjang pagi di Pantai Batu Karas. Ayah, yang tidak terlalu suka bermain air, menikmati suasana pantai dengan bermain handphone sambil sesekali menengok kami. Sementara itu, ibu yang sudah selesai dengan kegiatannya, duduk santai sambil berbincang dengan kakak tentang segala hal. Setelah beberapa jam menikmati keindahan pantai, kami memutuskan untuk makan siang di sebuah warung seafood yang terletak tidak jauh dari pantai. Kami memesan berbagai hidangan laut segar, seperti ikan bakar, cumi-cumi, dan udang. Rasanya sangat lezat dan benar-benar memuaskan.

Setelah makan siang, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Pangandaran. Kami menyusuri jalan yang melintasi pesisir pantai, dan sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan indah lautan biru yang berkilau di bawah sinar matahari. Setibanya di Pangandaran, kami kembali ke hotel The Allure Pangandaran, yang menjadi tempat kami menginap selama dua malam. Hotel ini sangat nyaman, dengan fasilitas yang lengkap dan staf yang ramah. Kami segera menuju kamar untuk beristirahat sejenak sebelum menikmati sore di sekitar hotel.

Pukul 4 sore, kami keluar hotel dan berjalan-jalan di sekitar Pantai Pangandaran. Banyak wisatawan yang menikmati keindahan matahari terbenam di pantai ini. Kami pun ikut duduk di tepi pantai, menikmati udara sore yang sejuk sambil berbincang ringan. Kakak saya yang sedang memotret sejenak berhenti, dan kami pun memutuskan untuk berfoto bersama dengan latar belakang matahari terbenam yang indah.

Malam itu, setelah puas menikmati sore di Pantai Pangandaran, keluarga kami memutuskan untuk melanjutkan petualangan dengan menjelajahi keindahan pantai ini di malam hari. Suasana di sekitar pantai terasa begitu hidup, dengan lampu-lampu yang berpendar dan suara deburan ombak yang menenangkan. Kami berjalan menyusuri jalan setapak menuju kawasan yang lebih ramai, di mana banyak wisatawan lain juga menikmati suasana malam.

Langit yang cerah dan bintang-bintang yang tampak begitu dekat menambah keindahan malam itu. Ayah dan ibu lebih memilih duduk-duduk di warung yang terletak di pinggir pantai, menikmati segelas es kelapa muda sambil berbincang santai. Sementara itu, saya dan kakak memutuskan untuk mencoba pengalaman yang lebih seru dengan menyewa motor ATV dan trail yang banyak tersedia di sekitar pantai.

Kami mendekati area penyewaan dan memilih ATV untuk menjelajah sepanjang pantai, dengan semangat ingin mencoba berkendara di atas ATV. Setelah menerima penjelasan singkat dari penyewa, kami mulai mengendarai motor ATV menyusuri pasir yang lembut. Suara mesin ATV yang meraung-raung mengiringi perjalanan kami yang penuh tawa. Kami berdua saling mengejar dan berputar-putar, merasakan angin malam yang segar menerpa wajah.

Setelah puas bermain ATV, kami mencoba motor trail untuk menjelajah ke jalur yang lebih menantang. Rute ini sedikit lebih terjal dan berbatu, menambah keseruan saat melintasinya. Kami berhenti beberapa kali untuk menikmati pemandangan laut di malam hari yang tampak begitu misterius namun menawan. Suasana tenang di pantai membuat kami merasa seperti sedang berada di dunia yang berbeda, jauh dari keramaian kota.

Kembali ke tempat semula, kami menemukan ayah dan ibu sedang menikmati makanan seafood yang baru saja dihidangkan. Kami duduk bersama mereka, menikmati berbagai hidangan laut segar yang disajikan. Ada ikan bakar yang gurih, cumi-cumi yang lembut, dan udang bakar dengan bumbu yang khas. Rasanya luar biasa, terlebih ketika dinikmati dengan suasana malam yang hangat. Makanan laut segar ini benar-benar menjadi penutup yang sempurna untuk petualangan malam kami.

Setelah makan malam, kami berjalan-jalan lebih jauh di sepanjang pantai. Beberapa toko souvenir sudah mulai tutup, namun masih ada beberapa yang buka, menjual berbagai oleh-oleh khas Pangandaran. Kami membeli beberapa cendera mata, seperti kaos dengan motif khas laut dan kerajinan tangan dari bambu. Meskipun lelah, kami merasa puas dengan semua yang kami alami malam itu.

Akhirnya, setelah beberapa jam menikmati pesona malam di Pantai Pangandaran, kami kembali ke hotel dengan hati yang penuh kebahagiaan. Liburan ini memang luar biasa, penuh kenangan seru bersama keluarga yang akan kami ingat selamanya.

Ayah dan ibu berbincang tentang berbagai topik, sementara saya dan kakak lebih banyak mengobrol tentang hal-hal ringan dan mengerjakan aktivitas masing-masing. Kegiatan malam itu berakhir dengan tawa dan cerita-cerita seru, menciptakan kenangan yang sangat menyenangkan.

Pada pagi tanggal 26 Desember, kami memutuskan untuk mengeksplorasi lebih jauh keindahan Pangandaran dengan menyebrang ke Pasir Putih, sebuah pantai yang terkenal dengan airnya yang jernih dan pemandangannya yang memukau. Kami menyewa kapal kecil yang bisa membawa kami menyeberang ke sana. Setelah sarapan pagi di hotel, kami menuju dermaga untuk naik kapal. Suasana pagi di dermaga sangat tenang, dengan hanya beberapa kapal kecil yang bersiap untuk berangkat.

Setelah beberapa menit berlayar, kami akhirnya tiba di Pasir Putih. Lautnya sangat jernih, dan pasirnya begitu lembut. Kami langsung turun dari kapal dan berjalan-jalan di sepanjang pantai. Ibu dan ayah duduk di tepi pantai sambil menikmati pemandangan, sementara saya dan kakak bermain air dan mengambil beberapa foto. Kami sangat menikmati waktu di sana, dengan ombak yang tenang dan angin laut yang sejuk.

Siang hari, kami memutuskan untuk kembali ke Pangandaran. Perjalanan kembali sangat santai, dan sesampainya di hotel, kami langsung berkemas untuk pulang. Kami menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Pangandaran, seperti kerupuk ikan dan baju pantai yang terkenal di daerah ini.

Hari itu, suasana di Pantai Pangandaran terasa sedikit lebih sepi. Setelah dua hari yang penuh dengan petualangan, mulai dari menikmati pemandangan indah di pantai hingga mencoba berbagai aktivitas seru, kami memutuskan untuk kembali ke Bandung. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 pagi ketika kami memulai perjalanan pulang. Kami meninggalkan hotel The Allure Pangandaran, dan mobil keluarga pun melaju perlahan meninggalkan kawasan pantai.

Di sepanjang perjalanan, cuaca yang cerah membuat kami merasa nyaman meskipun perjalanan pulang ini terasa panjang. Keluarga kami, yang biasanya berbincang penuh semangat, kali ini sedikit lebih tenang. Mungkin karena kami baru saja menikmati liburan yang menyenangkan, dan kini saatnya kembali ke rutinitas sehari-hari. Meskipun begitu, ada juga kegembiraan tersendiri saat mengingat kenangan yang baru saja kami buat bersama-sama.

Namun, perjalanan kali ini tidak sepenuhnya lancar. Seperti yang kami duga, arus lalu lintas menuju Bandung cukup padat karena libur Natal dan Tahun Baru. Banyak kendaraan pribadi yang juga menuju ke kota besar, menyebabkan beberapa titik jalan mengalami kemacetan. Lalu lintas di beberapa jalan sempit bahkan hampir berhenti total. Kami semua cukup sabar, karena kami sudah terbiasa dengan kemacetan saat musim liburan, meskipun tetap terasa sedikit menjengkelkan.

Di tengah perjalanan, sekitar dua jam setelah berangkat, kami memutuskan untuk berhenti sejenak dan beristirahat. Kami memilih salah satu tempat makan yang terkenal di daerah sekitar, sebuah warung makan yang dikenal "warung jeruk" yang terletak di pinggir jalan. Warung ini sudah terkenal di kalangan wisatawan yang melintas, terutama untuk menyegarkan diri setelah perjalanan panjang. Kami memarkirkan mobil dan turun untuk menikmati hidangan.

Begitu masuk ke dalam warung, kami langsung disambut dengan aroma ayam goreng yang wangi dan menggugah selera. Warung ini terkenal dengan minuman jeruk perasnya yang segar, terutama di cuaca panas seperti saat itu. Ibu memilih memesan segelas jus jeruk manis, sementara ayah lebih suka meminum air jeruk nipis yang segar.

Kami duduk di meja kayu sederhana, sambil menikmati minuman dan makanan yang baru datang. Tiba-tiba, kami mulai berbincang tentang kenangan liburan yang baru saja kami alami. Ayah bercerita tentang bagaimana serunya bermain ATV dan motor trail, sementara ibu menceritakan betapa senangnya dia menikmati seafood segar di Pangandaran. Kakak saya, yang selalu memotret setiap momen, menunjukkan beberapa foto yang ia ambil selama liburan.

Setelah cukup lama beristirahat dan menikmati makanan ringan, kami melanjutkan perjalanan. Walaupun kemacetan masih terjadi di beberapa titik, kami merasa lebih segar setelah beristirahat. Perjalanan menuju Bandung pun kembali dilanjutkan dengan penuh keceriaan, meski kami tahu perjalanan ini akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Akhirnya, kami tiba di Bandung sekitar pukul 8 malam, dengan hati yang penuh kebahagiaan dan kenangan indah dari liburan keluarga yang luar biasa. Kami berencana untuk kembali lagi suatu hari nanti, karena ada begitu banyak tempat indah yang ingin kami jelajahi lebih lanjut. Liburan ini bukan hanya tentang tempat-tempat yang kami kunjungi, tetapi juga tentang kebersamaan yang kami rasakan selama perjalanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun