Mohon tunggu...
laurent apriilliap
laurent apriilliap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Langkah di Pesisir Selatan Jawa Barat

6 Januari 2025   22:12 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit yang cerah dan bintang-bintang yang tampak begitu dekat menambah keindahan malam itu. Ayah dan ibu lebih memilih duduk-duduk di warung yang terletak di pinggir pantai, menikmati segelas es kelapa muda sambil berbincang santai. Sementara itu, saya dan kakak memutuskan untuk mencoba pengalaman yang lebih seru dengan menyewa motor ATV dan trail yang banyak tersedia di sekitar pantai.

Kami mendekati area penyewaan dan memilih ATV untuk menjelajah sepanjang pantai, dengan semangat ingin mencoba berkendara di atas ATV. Setelah menerima penjelasan singkat dari penyewa, kami mulai mengendarai motor ATV menyusuri pasir yang lembut. Suara mesin ATV yang meraung-raung mengiringi perjalanan kami yang penuh tawa. Kami berdua saling mengejar dan berputar-putar, merasakan angin malam yang segar menerpa wajah.

Setelah puas bermain ATV, kami mencoba motor trail untuk menjelajah ke jalur yang lebih menantang. Rute ini sedikit lebih terjal dan berbatu, menambah keseruan saat melintasinya. Kami berhenti beberapa kali untuk menikmati pemandangan laut di malam hari yang tampak begitu misterius namun menawan. Suasana tenang di pantai membuat kami merasa seperti sedang berada di dunia yang berbeda, jauh dari keramaian kota.

Kembali ke tempat semula, kami menemukan ayah dan ibu sedang menikmati makanan seafood yang baru saja dihidangkan. Kami duduk bersama mereka, menikmati berbagai hidangan laut segar yang disajikan. Ada ikan bakar yang gurih, cumi-cumi yang lembut, dan udang bakar dengan bumbu yang khas. Rasanya luar biasa, terlebih ketika dinikmati dengan suasana malam yang hangat. Makanan laut segar ini benar-benar menjadi penutup yang sempurna untuk petualangan malam kami.

Setelah makan malam, kami berjalan-jalan lebih jauh di sepanjang pantai. Beberapa toko souvenir sudah mulai tutup, namun masih ada beberapa yang buka, menjual berbagai oleh-oleh khas Pangandaran. Kami membeli beberapa cendera mata, seperti kaos dengan motif khas laut dan kerajinan tangan dari bambu. Meskipun lelah, kami merasa puas dengan semua yang kami alami malam itu.

Akhirnya, setelah beberapa jam menikmati pesona malam di Pantai Pangandaran, kami kembali ke hotel dengan hati yang penuh kebahagiaan. Liburan ini memang luar biasa, penuh kenangan seru bersama keluarga yang akan kami ingat selamanya.

Ayah dan ibu berbincang tentang berbagai topik, sementara saya dan kakak lebih banyak mengobrol tentang hal-hal ringan dan mengerjakan aktivitas masing-masing. Kegiatan malam itu berakhir dengan tawa dan cerita-cerita seru, menciptakan kenangan yang sangat menyenangkan.

Pada pagi tanggal 26 Desember, kami memutuskan untuk mengeksplorasi lebih jauh keindahan Pangandaran dengan menyebrang ke Pasir Putih, sebuah pantai yang terkenal dengan airnya yang jernih dan pemandangannya yang memukau. Kami menyewa kapal kecil yang bisa membawa kami menyeberang ke sana. Setelah sarapan pagi di hotel, kami menuju dermaga untuk naik kapal. Suasana pagi di dermaga sangat tenang, dengan hanya beberapa kapal kecil yang bersiap untuk berangkat.

Setelah beberapa menit berlayar, kami akhirnya tiba di Pasir Putih. Lautnya sangat jernih, dan pasirnya begitu lembut. Kami langsung turun dari kapal dan berjalan-jalan di sepanjang pantai. Ibu dan ayah duduk di tepi pantai sambil menikmati pemandangan, sementara saya dan kakak bermain air dan mengambil beberapa foto. Kami sangat menikmati waktu di sana, dengan ombak yang tenang dan angin laut yang sejuk.

Siang hari, kami memutuskan untuk kembali ke Pangandaran. Perjalanan kembali sangat santai, dan sesampainya di hotel, kami langsung berkemas untuk pulang. Kami menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Pangandaran, seperti kerupuk ikan dan baju pantai yang terkenal di daerah ini.

Hari itu, suasana di Pantai Pangandaran terasa sedikit lebih sepi. Setelah dua hari yang penuh dengan petualangan, mulai dari menikmati pemandangan indah di pantai hingga mencoba berbagai aktivitas seru, kami memutuskan untuk kembali ke Bandung. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 pagi ketika kami memulai perjalanan pulang. Kami meninggalkan hotel The Allure Pangandaran, dan mobil keluarga pun melaju perlahan meninggalkan kawasan pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun