Mohon tunggu...
laurent apriilliap
laurent apriilliap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dari Gerobak Otak-Otak Sampai Menemani Kesuksesan Anak

7 Desember 2024   02:19 Diperbarui: 7 Desember 2024   02:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Narasumber (sumber : dokumentasi pribadi, 2024)

Meskipun Tejo hanyalah seorang penjual otak-otak, dia menjadi “ayah” bagi anak-anak sekolah yang menjadi pembeli otak-otaknya. Dia sudah menganggap anak sendiri pada anak-anak sekolah yang membeli jajanannya. Dia selalu berpesan pada mereka untuk selalu hidup jujur, rajin, dan kreatif, serta tidak melupakan untuk meminta doa dan restu dari orang tua, karena menurutnya ridho Allah tergangtung dengan Ridho kedua orang tua. Hidup jujur merupakan kunci utama dalam berkehidupan, sebab orang jujur akan selalu dipercaya dan mendapatkan ketenangan hati menurut Tejo. Tejo berpesan untuk selalu rajin, karena seseorang yang rajin akan disiplin. Begitupun sebaliknya, seseorang yang disiplin akan hidup rajin. Karena menurutnya, kedispilinan akan memudahan kita dalam berkehidupan, kedispilinan juga akan membuat kita hidup teratur dan jauh dari pergaulan yang menyimpang yang ada di zaman sekarang.

Tejo tidak hanya berpesan pada anak-anak zaman sekarang, dia juga berpesan kepada semua orang tua di luar sana untuk selalu mengingatkan anak-anaknya tentang pentingnya mengenal agama, karena dengan modal keagamaan yang ada, membuat anak bisa mengetahui yang baik dan yang buruk. Menanamkan kedisiplinan juga membuat hidup semakin terarah, bagi orang tua diluar sana, Tejo berpesan untuk selalu mendukung apa yang anak inginkan dan anak sukai, sebab tidak semua anak cerdas dalam kemampuan akademik saja, ada juga beberapa anak yang lebih cerdas pada bidang lain, tugas orang tua hanya mendukung dan mengarahkan anak kepada tujuan yang menurutnya baik dan berkah. Begitulah kisah hidup Tejo, seorang pedagang otak-otak yang mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana di univeritas-universitas terbaik yang ada di Indonesia. Banyak hal yang dapat kita ambil dari kisah Tejo. Semoga kisah ini menjadi inspirasi semua orang tentang pentingnya semangat hidup dan mensyukuri apa yang sudah diberikan tuhan yang maha kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun