Mohon tunggu...
Laurensia Felise
Laurensia Felise Mohon Tunggu... -

penulis amatir yang belum pandai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mereka yang Dulu dan Sekarang

5 April 2015   16:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu perbedaan terasa begitu besar

Rasa tidak suka sering muncul

Pikiran diselimuti racun-racun kehidupan

Semua saling memisahkan diri, membuat sebuah koloni

Koloni yang membuat jauh perbedaan di antara kita

Kadang aku tanya dalam hati, kapan ini akan berakhir?

Lihatlah saat ini!

Perbedaan memang terasa berbeda

Meski sama, namun rasanya tak begitu jauh

Namun konflik menambah jauh apa yang sudah jauh

Menambah retak yang telah mematah sejak awal

Menambah retak apa yang seharusnya diperjuangkan

Menambah luka yang seharusnya bisa diobati

Tahukah kamu?

Kita ini sebenarnya satu bangsa

Hanya saja kita beda sejarah

Kita hanyalah seperti kawanan domba yang meyebar ke berbagai tempat

Kita hanya seperti dua kucing yang saling berebut

Memang, tempat yang kita injaki ini adalah tanah majemuk

Dimana latar belakang terbuku menjadi satu

Dimana setiap dari kita tak sama

Namun, apakah itu semua menjadi akar dari problema tanah kita?

Apakah kita mau membuat garis perbedaan semakin panjang?

Apakah kita masih mau dibutakan dengan isi kepala kita?

Padahal, apa yang menjadikan jarak kita semakin jauh, seharusnya dijadikan sebagai suatu tantangan

Tantangan untuk menyatukan bangsa ini, seperti apa yang diharapkan pendahulu kita

Memang, perbedaan itu tak bisa kita putus

Tapi, kita dapat mengirangi sisi negatifnya

Mari, jabat tangan sesama kita dan satukan rasa sebagai satu bangsa

Karena perbedaan bukan seharusnya dijadikan masalah, namun harus dihargai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun