Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beda

11 April 2010   17:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:51 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perasaan apa? Perasaan malu karena gagal mendidik gw? Gw pikir gw bisa mengatakan bahwa orang tua gw gagal mendidik gw. Gagal membesarkan gw sebagai manusia utuh yang menyadari kebebasan dan hakikat untuk berpikir dan terus mencari  kebenaran.

Atau perasaan kasihan karena dengan keateisan gw ini gw nanti bakal masuk neraka? Atau perasaan takut  bahwa mereka nanti masuk neraka karena gagal mendidik gw? Itu perasaan yang penuh ketakutan semu. Ketakutan akan sesuatu yang tidak jelas. Surga dan neraka sifatnya juga masih belum pasti. Di bawah tanah, yang ada inti bumi. Di atas langit, yang ada galaksi bimasakti. Surga dan neraka itu mitos. Sebagai anak yang memiliki pengertian itu, salahkah bila gw ga mau orang tua gw terjebak rasa takut semu itu?"

"Tapi, bagaimanapun juga mereka kan orang tua lo. Lo ga merasa jadi anak durhaka apa? Lagian, konsep Tuhan ga seburuk itu juga kali."

"Gw ga bilang konsp Tuhan itu buruk. Tapi gw merasa konsep "tidak ada Tuhan" itu lebih masuk di akal gw.""

"Semuanya selalu harus masuk akal ya. Lo pernah make perasaan lo ga sih?"

"Pernah kali..."

"Hahaha, kapan gitu lo make perasaan lo?"

"Hmm.. Waktu jadi ketua baksos dulu."

"Hahaha. Ketua baksos paling kaku yang pernah ada."

"Gw di situ karena tersentuh dengan orang-orang yang kita tolong. Itu pake perasaan kan??"

"Yang menegur dengan keras, yang membatalkan acara seenak jidat. Tindakan lo kala itu semuanya ga pake perasaan deh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun