Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ngopi Terakhir

3 April 2010   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, tahukah dia bahwa saya selalu mendoakan dia setiap malam. Berdoa supaya dia mendapatkan kebaikan hidup, bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang lebih baik. Tanpa dia minta saya pasti akan mendoakannya malam ini.

Dan sekali lagi dia pergi meninggalkan saya yang masih terduduk diam. Kali ini saya tahu dia ke mana. Saya amat lagi dia dengan seksama. Cara jalannya, siulannya, jaketnya, helmnya. Saya tahu saat ini akan tiba. Saat di mana perasaan ini akhirnya memang harus diredam.

Saya pejamkan mata dan merasakan ada rasa ngilu di dada saya. Inilah akhirnya. Suara motornya akhirnya hilang di kejauhan. Saya bangkit membereskan barang-barang saya dan membayar kopi. Ngopi terakhir itu terjadi sudah. Kali ini saya pulang jalan kaki. Langit mendung dan mungkin saya akan kehujanan. Mungkin saya butuh air hujan untuk melunturkan perasaan saya.
[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun