Rekonsiliasi dengan diri sendiri harus menjadi harapan semua orang karena berdamai dengan diri sendiri memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya pun bisa membuat orang lain senang, bisa menghibur orang lain, memberikan saran, dan lain-lain.
Ketika seseorang berhasil berdamai dengan dirinya sendiri, kemampuan mereka untuk berpikir positif akan meningkat dan mereka selalu mencari kebenaran terlebih dahulu dalam mengambil semua keputusan. Selain itu, pola pikir positif dapat membantu Anda menemukan solusi untuk menghadapi semua masalah yang Anda alami.
Menyikapi Omongan Orang LainÂ
Tak lupa terkait hal-hal buruk yang disematkan orang lain kepada Anda, sejatinya Anda memiliki hak untuk acuh. Jangan menjadikan omongan orang yang menjatuhkan kita menjadi batu sandungan bagi diri kita sendiri untuk dapat terus bertumbuh.
Anda boleh acuh terhadap ekspetasi-ekspetasi yang tidak penting dan fokus pada apa yang Anda mau. Anda pun tidak perlu mengikuti semua trend yang ada karena hal itu juga belum tentu cocok untuk diri anda.  Daripada mendengarkan omongan orang lain, lebih baik mendengarkan kata hati anda, karena kata hati tidak pernah berbohong.
Selain itu, Anda juga harus menanamkan mindset pada diri bahwa kekurangan adalah rahmat. Walaupun terdengar agak janggal, tapi ini benar adanya.
Dengan kelemahan yang kita miliki, kita menjadi sadar diri dan tidak mudah menyombongkan diri kita. Selain itu kita juga bisa saling menghargai kemampuan yang orang lain miliki dan tidak meremehkan talenta yang mereka miliki.Â
Disisi lain, hal ini telah sering dibuktikan oleh banyak orang bahwa kekurangan yang ada di dalam mereka seharusnya dapat menjadi motivasi untuk menjadi orang yang sukses.
Misalnya Nick Vujicic yang lahir tanpa kedua lengan, namun ia tetap bisa sukses menjadi seorang motivator. Intinya, setiap orang di dunia ini, termasuk Anda, memiliki potensi yang sama dan berharga di mata Tuhan. Tentunya di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan semuanya pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri.
Maka dari itu, seharusnya kita tidak perlu berkecil hati dalam melihat talenta orang lain melainkan hal itu dapat kita sikapi dengan bijak agar dapat menjadi motivasi bagi kita untuk dapat terus mengembangkan talenta yang dianugerahkan Tuhan kepada diri kita.
***