Mohon tunggu...
Laura Ariestiyanty
Laura Ariestiyanty Mohon Tunggu... profesional -

Writer, Content Editor\r\n(www.laurakhalida.com\r\n@laurakhalida)\r\ndan Media Relations www.irmarahayu.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengalaman Mengurus Visa USA

24 September 2014   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411534692124269460

Mungkin emang saya yang lebay ya hahaha, selasa kemarin (23/9), saya dan Teh Irma jam 8 kurang (pagi) sudah tiba di kedutaan Amerika. Sementara teman dari Dompet Dhuafa mengurus belakangan. Karena masih pagi, antrian tidak membludak. Kami disambut petugas satpam yang ramah dan meminta bukti konfirmasi wawancara, selanjutnya kami menghampiri petugas wanita di depan loket (masih di luar pagar kedutaan) yang memeriksa kelengkapan dokumen dan meminta item-item yang dianggap 'berbahaya' dikeluarkan dalam tas dan ditempatkan ke sebuah wadah nampan kecil.

Item yang keluar dari tas kami antara lain:

HP, power bank, charger, kabel, permen, benda cair (bodymist, cairan pembersih kacamata, body lotion), USB, cairan antiseptik pembersih tangan, dan modem.

Kemudian kami membuka gerbang besi dan masuk ke dalam. Di sana ada alat screening macam di bandara. Semua bawaan kami discan. Yang lucu perman.

"Bu, ini permennya nggak bisa masuk ke lemari penitipan dan nggak boleh dibawa masuk. Kalau mau habiskan sekarang," kata petugas. Buseeet... permen kami masih banyak bingits... akhirnya, "Ya udah deh tinggal aja, rezeki petugas sini dapat banyak permen," saya ketawa. Setelah masing-masing mengulum beberapa permen buat menyegarkan napas, kami masuk ke dalam.

Kami tiba di ruang tunggu. Di sana banyak bangku-bangku panjang dan ada beberapa loket dengan petugas orang Indonesia yang memeriksa kelengkapan dokumen kami. Mereka menanyakan nama, paspor, tujuan ke Amerika, dan memberikan nomor kelompok antrian. Mbaknya sangat ramah, kami bahkan tertawa-tawa saat proses wawancara berlangsung. Kami dapat no kelompok 16.

Selanjutnya... duduk lagi menunggu dipanggil. Sekali panggil 5 kelompok. Begitu kelompok 16 sampai 20 dipanggil, kami beranjak, masuk ke sebuah ruangan ber-AC. Di sana kami cap 10 jari dulu, kemudian duduk lagi menunggu wawancara terakhir dengan para bule Amerika.

Jrenk... jrenk... jrenk... sudah diperingati mereka yang mengurus visa termasuk agen, "Mendingan sok-sok bahasa Inggris pas-pasan aja, kalau disuruh milih wawancara pakai bahasa Inggris or Indonesia, pilih Indonesia aja,"

Ah, untunglah Inggris saya nggak jago-jago banget kok. Dan ternyata, para bule itu bisa bahasa Indonesia. Jadi ya sudah, kami pun pakai bahasa Indonesia. Kami ditanya lagi soal nama di paspor, paspor lama (bila ada), negara yang pernah dikunjungi, status perkawinan, dan surat undangan. Alhamdulillah... rekening bank nggak ditanya hahaha. Bahkan surat sponsor nggak ditanya! Bagian yang paling buat saya deg-degan.

Setelah wawancara kami langsung dapat selembar kertas bertuliskan, "Congratulation, your US Visa has been approved". Visa dan paspor akan siap dalam tiga hari ke depan. Cepat ya.

Huaaa lega... Amerika... we're coming.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun