Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[LombaPK] Dialog Si Difa dengan Sahabat Imajinernya

28 Mei 2016   23:09 Diperbarui: 28 Mei 2016   23:35 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi, Mas, kembalilah ke sekolah, Please. Difa, Mbak Laura dan saudara-saudara Mas Aji lainnya di sekolah Kompasiana ingin agar Mas kembali, berbagi pengetahuan...”

Dengan anggun “Mas Aji” mengusap kepala Difa seraya berujar lembut. “Dif, pengetahuan yang sesungguhnya bisa dicapai jika kita berhenti dan berdiam diri. Pengetahuan yang sejati tidak berada di luar diri kita, melainkan di dalam diri kita. Ketika bergerak dan berbicara, kita justru akan terlepas dari pengetahuan yang sejati. Kita lalu hanya akan terjebak di dalam jutaan pendapat yang mayoritas adalah omong kosong.”

***

Sementara itu, dari ruang guru BP, Pak Guru Jati dan Pak Kepsek Emjeka menyaksikan perilaku Difa yang setiap hari berbicara seorang diri di sudut pagar sekolah itu.

“Kita harus menangani si Difa ini secara khusus nampaknya, Pak,”usul Pak Jati. “Kalau terus menerus bicara sendiri begini akan semakin akut sakit jiwanya.”

 “Iya, Pak Jati. Tapi Pak Jati kan tahu sendiri, anggaran di sekolah kita kan gak ada untuk itu. Selama dia gak mengganggu murid lainnya sebaiknya kita biarkan saja,” jawab Pak Emjeka.

“Bagaimana kalau kita masukan dia di sekolah khusus, Pak?”

“Di mana itu..?”

“Di sekolah Planet Kenthir, Pak. Saya dengar di sana banyak yang sembuh seperti sediakala...”

***

Tulisan ini saya persembahkan kepada guru saya: S Aji. Kembali lah, Mas.... Kami semua rindu Kata-mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun