Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BLBI: Peristiwa Negara Dirampok di Siang Bolong

25 April 2016   17:12 Diperbarui: 25 April 2016   17:15 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mang Enjat pun geleng-geleng kepala.

“Saya mah engga habis pikir Bu. Bagaimana caranya ya orang-orang itu ngerampok duit sebanyak itu? Berapa truck ya yang dipake buat ngangkutin duitnya? Itu ngerampok apa pindahan? Masa yang jaga engga ada yang pada tau sih?”

“Yee.. Mang Enjat. Orang-orang itu sih nyurinya gak pake truck-truckan, tapi pake surat...”

“Euleuh, euleuh... hari gini masih pake surat? Kenapa gak pake SMS aja ya...?”

Lama-lama pengen deh nyubit bibirnya Mang Enjat ini. Tapi pake tang.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri berhasil mengungkap modus yang diduga digunakan terjadinya tindak pidana korupsi pada kasus BLBI. Modus itu terjadi sewaktu pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL). Modus Pertama, SKL yang diterbitkan dengan proses dan jaminan. Jaminan yang diberikan ada yang betul sesuai dengan fakta, tapi ada juga yang tak sesuai dengan yang dijaminkan.

Modus Kedua, ada jaminan aset yang diberikan sebagai pembayar utang tapi asetnya belum cukup lengkap dan ketidaklengkapan itu sebenarnya diketahui, tapi tetap saja diberikan SKL. Dan Terakhir, bisa juga SKL ini akan diberikan, tapi pelaksanaanya tidak sesuai.

Mang Enjat yang merasa telah berhasil mengalihkan isu dari protes ibu-ibu itu kelihatan riang gembira. Baginya, toh ia hanya seorang pedagang sayur. Mau terjadi inflasi atau tidak harga sayur naik ia tinggal naikin, harga turun ya tinggal turunin. Itu juga kalu ada yang tau. Simpel kan?

“Ibu-ibu, jadi engga beli cabenya?”

“Engga ah. Mahal.”

“Huh, dasar ibu-ibu. Nawar aja kayak beneran, beli mah engga. Terus kalau begini caranya kapan saya bisa naek haji? Masa tukang bubur aja yang boleh naek haji?” ujar Mang Enjat bersungut-sungut.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun