Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mitos Gerhana Matahari pada Pembodohan Pilgub DKI

6 Maret 2016   13:32 Diperbarui: 8 Maret 2016   12:24 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa gerhana matahari total bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Yang paling menghebohkan terjadi pada 11 Juni 1983. Sebab, kala itu fenomena astronomi tersebut ditayangkan secara langsung oleh TVRI.

Namun, karena kurangnya informasi dari pemerintah pada waktu itu menyebabkan terjadinya pembodohan massal, dengan mengatakan 'awas, hati-hati gerhana bisa membutakan mata'. Bahkan, ada yang bertindak ekstrem sampai-sampai menutup seluruh jendela, dan ada di suatu daerah mata hewan-hewan penghuni kebun binatang ditutup agar tak buta.

Menurut Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika Lapan, Thomas Djamaluddin, gerhana matahari total adalah fenomena yang luar biasa dan bukan peristiwa penuh marabahaya. “Matahari sama seperti yang kita lihat kok. Yang membahayakan itu, kalau kita tidak berhati-hati melihatnya," kata Alumni Kyoto University itu seperti dikutip di http://news.liputan6.com/read/2412593/pembodohan-massa-soal-gerhana-matahari-total-1983

Pada saat gerhana sebagian, secara refleks mata sudah merasa silau. Maka jangan dipaksakan atau berlomba melihat matahari secara langsung. Itu sangat berbahaya. Saat gerhana total terjadi justru paling bagus melihat langsung tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter.

Thomas juga mengungkapkan, gerhana matahari total 2016 yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang merupakan yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia. Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019, yakni gerhana matahari cincin. Sementara, gerhana matahari total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.

Nah, Pemirsah... demikian sekelumit info tentang gerhana matahari total yang akan kita saksikan pada 9 Maret 2016 nanti, semoga bermanfaat.

Jangan lagi sebuah peristiwa alam dijadikan sebagai bahan fitnahan politik. Misalkan terjadi sebuah bencana kemudian oleh kader partai anu dikait-kaitkan karena kita salah memilih pemimpin, bahwa Tuhan marah pada Jokowi, dan blablabla... Primitif banget.

Jadi, pada pilgub DKI nanti, apabila ada ‘columbus-columbus’ dari partai anu atau timses pasangan anu yang menginformasikan bahwa makna di balik sebuah gerhana matahari ini adalah sebuah peringatan agar jangan memilih si anu karena berasal dari etnis anu dan beragama anu, jangan dengerin! Kita bukan orang primitif seperti penduduk Jamaica yang diceritakan dalam kisah di atas.

Hehe... lebay ya? Itu juga apabila ada lho. Met wiken.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun