Ahok mengaku baru mengetahui ada anggaran UPS setelah ada persoalan terkait APBD 2015. Pada saat itu, APBD yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI dianggap palsu oleh DPRD DKI. Karena kecolongannya itu, ia telah mengganti semua pejabat Beppeda, tak terkecuali pimpinannya, Andi Baso Mappapoleonro.
Tidak hanya itu, jelasnya, ia juga mengganti pejabat yang disebutnya sudah berbohong kepadanya. Pejabat yang dimaksud adalah mantan Kepala Inspektorat, Lasro Marbun yang pada 2014 merupakan Kepala Dinas Pendidikan.
Selesai memberikan kesaksian pada persidangan itu, Ahok kembali marah-marah ketika ditanya salah seorang wartawan mengenai kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras .
Wartawan itu bertanya mengenai enam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait dugaan penyalahgunaan pembelian lahan yang terindikasi menimbulkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp 191 miliar.
"Itu udah basi. Lu dari koran apa, sih? Pertanyaan lu basi," ujar Ahok dengan kesal.
Tapi si wartawan itu masih nyosor aja: “Sejauh ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kan masih mengumpulkan bukti-bukti dugaan penyalahgunaan pembelian lahan RS Sumber Waras pada APBD Perubahan 2014....”
"Ah, sudahlah, enggak jelas, mending enggak usahlah kalau kayak gitu nanyanya. Itu sudah basi," ulang Ahok.
Sudahlah, Koh, jangan marah-marah mulu. Entar kaya sinetron "Tukang Bubur Naik Pitam" lho. Lagian marah ke H Lulung ke H Lulung aja, jangan wartawan kena semprot juga... Hehe.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI