[caption caption="Darmawan Salihin (Sumber foto: beritasatu.com)"][/caption]
Kasus tewasnya Mirna karena kopi maut semakin menarik untuk disimak. Polisi sendiri menyebut kasus ini sebagai “perang intelektual”. Why?
Setelah beberapa hari yang lalu publik dihebohkan dengan ulah anak Eros Djarot, Banyu Biru, pamer SK pengangkatannya sebagai anggota BIN, kini pengacara Jessica, Yudi Wibowo, menuduh Darmawan Salihin, ayah Mirna sebagai anggota BIN.
"Yang (anggota) BIN itu bapaknya Mirna. Tanya saja kalau nggak percaya. Dia kan ngakunya pengusaha, pengusaha kan bisa apa saja," kata Yudi di Jakarta, Rabu (3/2), seperti dikutip dari serambinews.com.
Lha, emang kenapa kalau anggota BIN? Emang BIN terlibat dalam kasus pembunuhan ini?
Darmawan dalam acara di Indonesia Lawyer Club (ILC) di sebuah televisi swasta, Selasa (2/2) malam, memang membeberkan panjang lebar dan begitu detil, layaknya intel profesional, soal bukti keterlibatan Jessica dalam kasus pembunuhan Mirna. Bahkan, Darmawan mempraktekan demikian rinci gerak-gerik Jessica yang ia lihat dari rekaman CCTV. Gerak-gerik Jessica itu menurutnya sangat mencurigakan dan dapat dijadikan sebagai bukti.
Kemudian, dari transkrip rekaman yang beredar, diduga berisi suara Darmawan, penyidik dari kepolisian dan saksi dari Oliver Cafe, Darmawan terkesan mengintervensi jalannya penyidikan. Itu terlihat dari caranya berusaha menggiring opini penyidik saat menanyai saksi. Patut juga dipertanyakan keberadaannya dalam proses penyidikan itu, dalam kapasitas apa dia ada disitu?
Di bawah ini cuplikan percakapan dari transkrip rekaman yang diduga antara Darmawan (ayah Mirna), penyidik dan saksi dari Oliver Cafe. (Selengkapnya lihat di http://news.liputan6.com/read/2416969/transkrip-rekaman-suara-diduga-saksi-kasus-mirna-yang-beredar)
Diduga suara ayah Mirna : Saya mau tanya satu, boleh ya pak? Proses pembuatan kopi itu sebenernya yang buat siapa?
Diduga suara saksi perempuan dari kafe : Rangga.
Diduga suara ayah Mirna : Total dari pertama buat sampai selesai kopinya Rangga?