Menyaksikan jalannya parade alutsista canggih TNI dari atas KRI Banda Aceh sungguh sebuah pengalaman tersendiri bagi saya. Disitu saya bisa menyaksikan jelas drama kolosal perang yang biasanya hanya bisa disaksikan di film-film perang Holywood.
Diawali pertempuran udara (dogfight) antara dua pesawat Sukhoi TNI AU dengan pesawat F16 musuh yang dimenangkan Sukhoi, kemudian puluhan ton bom pun dijatuhkan dari pesawat-pesawat tempur TNI AU yang lainnya, antara lain: pesawat Hawk 109/209, pesawat F-16 Falcon, pesawat T-50i Golden Eagle dan pesawat SU-27/30 Sukhoi yang mengakibatkan hancurnya sasaran musuh.
Operasi gabungan pun kemudian dilanjutkan dengan penerjunan empat rubber duck bersama dua tim personel Taibif Marinir dari pesawat C-130 Hercules, serta terjun free fall gabungan Kopasus, Marinir dan Paskhas dari pesawat CN-295.
Pada kesempatan itu juga dapat disaksikan 87 pesawat TNI AU melaksanakan flypass, terdiri dari: unsur Helikopter Colibri dan Super Puma, unsur pesawat latih Grob, unsur pesawat angkut C-130 Hercules, CN-235 dan CN-295, unsur pesawat intai B-737 dan unsur pesawat tempur Sukhoi Su-27/30, Hawk 109/209 dan Super Tucano EMB-314. Sementara pesawat TNI AD melibatkan pesawat helikopter fennec, Colibri, Bolcow, Bell-214, MI-17 dan MI 35; dan TNI AL melibatkan pesawat latih Bonanza, Cassa NC-212 dan CN-235.
Dilakukan juga demo Passroofoleh TNI AL dengan pesawat Bell 214, Bolcow dan heli jump oleh Pasukan Katak TNI AL, serta demo darat dilakukan oleh pesonel TNI AD berupa bela diri militer Yong Mo Do, dan saillingpass oleh kapal-kapal perang TNI AL.
Dan, yang paling membuat semua hadirin berdecak kagum adalah saat demo udara yang menampilkan tim aerobatik TNI AU “The Jupiters”. The Jupiters berhasil memukau yang menyaksikannya dengan ‘tarian udaranya’ yang indah.
Melihat secara langsung kehebatan TNI kita itu, saya kembali mengutip pernyataan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, di akunnya @ryamizard_r: “Jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan dalam 3 hari”. Yang dimaksud menhan, persoalan pertahanan bukan hanya soal tentara dan senjata saja, tapi dayadukung terhadap operasional tentara bersama perangkatnya sangatlah menentukan kalau kita mau menjadi negara yang memiliki konsep negara kuat.