Mohon tunggu...
Laura Angelica
Laura Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Administration Student at Padjadjaran University

A life long learner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Digital Leadership: Kunci Melahirkan Sosok Pemimpin di Era Digital

1 Agustus 2023   22:16 Diperbarui: 1 Agustus 2023   22:25 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi digital menjadi pokok perbincangan yang selalu dibawakan saat ini, bagaimana tidak? Kondisi dunia saat ini sudah pesat oleh perkembangan dan penyebaran teknologi digital, yang dikatakan sebagai era Revolusi 4.0, Revolusi 4.0 adalah era perubahan yang menekankan unsur kecepatan dari ketersediaannya informasi, yang mana dalam suatu lingkungan industri selalu mampu terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lain (Prasetyo, 2018). 

Manajemen transformasi digital merupakan sebuah tantangan besar bagi organisasi publik maupun privat saat ini, dimana salah satu faktor penentu keberhasilannya adalah kemampuan aktor, yaitu mereka yang memimpin suatu organisasi. 

Namun sayangnya, pemahaman terhadap digital leadership masih minim, padahal digital leadership merupakan konsep penting dalam menyelerakan  antara budaya dan kemampuan (skills) digital organisasi. Lantas apa yang dimaksud dengan digital leadership? 

Digital Leadership

Sebelum digital leadership, kepemimpinan yang berjalan dalam sebuah organisasi adalah kepemimpinan klasik (classical leadership). Digital leadership  memiliki pola pikir dan kualitas yang berbeda dengan classical leadership.

Digital leadership tidak hanya diartikan sekadar seorang pemimpin yang mahir dalam mengoperasikan komputer, pemrograman, dan hal-hal terkait melainkan pemimpin yang dapat mengelola dan memimpin organisasi dalam era digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. 

Berdasarkan dari  berbagai sumber dan literatur yang ditemukan, terdapat sepuluh karakteristik utama kepemimpinan digital (digital leadership) yang menurut Budiyanto (2022) terbagi menjadi tiga area fungsional, yaitu kepemimpinan strategis, kewirausahaan,  dan teknologi digital.  

Namun, meskipun begitu, kesepuluh karakteristik digital leadership memiliki sifat saling berhubungan karena merupakan proses yang sistematis. Adapun kesepuluh karakteristik tersebut, sebagai berikut.  

  1. Creative, digital leader harus memiliki pola pikir dan kemampuan untuk memecahkan masalah dan menjaga hubungan antaranggota dan lintas tim. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pemimpin digital untuk dapat mengelola organisasi yang di dalamnya terdapat berbagai generasi, seperti Baby Bloomer, Milennial, dan Gen Z, tetapi tetap mengusahakan tercapainya tujuan organisasi.

  2. Digital intelligence, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan teknologi. Evolusi teknologi yang cepat membutuhkan adaptasi terhadap perubahan untuk mencapai tujuan organisasi secara konsisten. Selain itu, digital leader harus mampu memahami kondisi dan situasi, serta bisa memecahkan masalah pada situasi yang sulit.

  3. Innovative visionary, artinya digital leader tidak hanya berpikir untuk masa depan, tetapi juga harus mampu memiliki inovasi.

  4. Business intelligence, digital leader harus mampu membuat model bisnis baru, menetapkan fokus pelanggan eksternal, berpusat pada ekosistem, dan memahami keseluruhan bisnis

  5. Networking intelligence, kemampuan dalam mengkoordinasikan antara pengetahuan, skill, dan sumber daya yang ada pada team.

  6. Diversity champion, kemampuan menyamaratakan gender dan budaya, serta menerima pendapat dan perspektif yang berbeda. 

  7. Democratic delegative, kemampuan merancang organisasi dengan hierarki dan birokrasi yang minimalis sehingga seorang pemimpin digital berorientasi pada perkembangan dan kemajuan para anggota organisasinya.

  8.  Agile, digital leader harus memiliki kemampuan bekerja tanpa adanya batasan waktu, ruang, dan rintangan sehingga pengambilan keputusan dapat cepat diambil. .

  9. Digital talent scout, kemampuan untuk menciptakan sistem rekrutmen dan manajemen bakat yang terbuka dan fleksibel.

  10. Learning by errors dan knowledge oriented, artinya keinginan seorang pemimpin untuk terus belajar.

Referensi: 

Budianto, S., Salim, U., Moko, W., & Khusniyah, N. (2022, December). Developing Model of Digital Leadership for the New Normal Age. In 19th International Symposium on Management (INSYMA 2022) (pp. 321-330). Atlantis Press.

Maritha, D. (2022). Karakteristik Digital Leadership di Era Digital Transformation. Jurnal Transformasi Administrasi, 12(02), 1-2.

Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018). Industri 4.0: Telaah Klasifikasi aspek dan arah perkembangan riset. J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 13(1), 17-26.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun