Innovative visionary, artinya digital leader tidak hanya berpikir untuk masa depan, tetapi juga harus mampu memiliki inovasi.
Business intelligence, digital leader harus mampu membuat model bisnis baru, menetapkan fokus pelanggan eksternal, berpusat pada ekosistem, dan memahami keseluruhan bisnis
Networking intelligence, kemampuan dalam mengkoordinasikan antara pengetahuan, skill, dan sumber daya yang ada pada team.
Diversity champion, kemampuan menyamaratakan gender dan budaya, serta menerima pendapat dan perspektif yang berbeda.Â
Democratic delegative, kemampuan merancang organisasi dengan hierarki dan birokrasi yang minimalis sehingga seorang pemimpin digital berorientasi pada perkembangan dan kemajuan para anggota organisasinya.
 Agile, digital leader harus memiliki kemampuan bekerja tanpa adanya batasan waktu, ruang, dan rintangan sehingga pengambilan keputusan dapat cepat diambil. .
Digital talent scout, kemampuan untuk menciptakan sistem rekrutmen dan manajemen bakat yang terbuka dan fleksibel.
Learning by errors dan knowledge oriented, artinya keinginan seorang pemimpin untuk terus belajar.
Referensi:Â
Budianto, S., Salim, U., Moko, W., & Khusniyah, N. (2022, December). Developing Model of Digital Leadership for the New Normal Age. In 19th International Symposium on Management (INSYMA 2022) (pp. 321-330). Atlantis Press.
Maritha, D. (2022). Karakteristik Digital Leadership di Era Digital Transformation. Jurnal Transformasi Administrasi, 12(02), 1-2.