3. Sikap dan pola pikir
Sebagian masyarakat, khususnya di kalangan lansia, cenderung menunjukkan sikap skeptis terhadap teknologi. Mereka merasa bahwa teknologi terlalu rumit atau tidak berhubungan dengan kehidupan mereka, sehingga enggan untuk belajar.
4. Ketimpangan sosial
Kesenjangan sosial juga berperan dalam kesulitan beradaptasi. Kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara finansial sering kali tidak memiliki akses untuk pelatihan atau perangkat yang diperlukan. Ini memperburuk perbedaan dalam kemampuan digital antara kelompok yang lebih kaya dan yang kurang mampu.
5. Ketidakcocokan budaya dengan teknologi
Di sejumlah daerah, budaya lokal masih sangat tradisional dan kurang terbuka terhadap perubahan. Teknologi sering kali dipandang sebagai sebuah ancaman terhadap nilai-nilai budaya, sehingga proses penerimaan terhadap teknologi menjadi lebih lambat.
Dampak
1. Kesenjangan Digital
Keterbatasan akses terhadap teknologi menciptakan jurang digital yang semakin lebar. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi antara mereka yang mampu memanfaatkan teknologi dan yang tidak.
2. Penurunan Daya Saing Ekonomi
Unit usaha tradisional yang tidak memanfaatkan teknologi umumnya kesulitan bersaing dengan bisnis yang telah menggunakan platform digital. Misalnya, pedagang kecil yang hanya mengandalkan cara pemasaran konvensional akan kalah saing dengan toko online yang menjangkau pasar yang lebih luas.
3. Isolasi Sosial
Para lansia yang tidak menggunakan teknologi sering merasa terasing dari dunia modern. Mereka kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang berada jauh atau mengakses informasi penting.
4. Tantangan dalam Kehidupan Sosial dan Budaya
Pemerosotan moral di kalangan masyarakat, terutama di kalangan remaja, menjadi salah satu tantangan signifikan akibat era digital. Pola interaksi antarindividu mengalami perubahan dengan kehadiran teknologi seperti media sosial, yang sering menggantikan interaksi langsung. Akibatnya, empati dan keterhubungan emosional antarindividu dapat menurun.