Hi kenalin aku sia mahasiswa semester akhir, aku ingin bercerita sedikit tentang kisah cintaku ini kisah cinta yang menurutku sendiri unik hehe.
Sebut saja dia James, dia adalah seorang dosen satu satunya yang masih belum menikah dan tentu saja dia masih muda. Saat pertama kali melihat dia semua mata pasti tertuju padanya karena tubuhnya yang begitu tinggi dan wajahnya yang tampan.Â
Akupun tidak heran ketika banyak mata tertuju padanya karena aku akui sendiri dia memang tampan. Awal aku mengenalnya adalah saat aku dan teman temanku duduk bergerombol di koridor, tepatnya di depan ruang dosen dan itu menghalangi jalan.Â
Dia bertanya "kenapa nggak masuk ke ruangan dan malah menghalangi jalan, kalau memang sudah tau ruangannya kenapa nggak masuk?" Ujarnya. Aku dan teman temanku bergegas berlari menjauhinya. Yah memang itu kesalahanku dan teman temanku karena sudah menghalangi jalan.
Setelah sampai di kelas kita pun membahasnya dan bertanya tanya siapa dia, aku berharap agar aku tidak bertemu dengannya dan dia bukan dosen yang mengajar salah satu mata kuliah di kelasku.Â
Saat kita menunggu kedatangan dosen, tiba-tiba pintu terbuka dengan lebar, dan ya...kalian pasti sudah bisa menebak apa yang ada di balik pintu itu. That's right dia adalah James. Dia tiba di kelasku dengan tepat waktu sesuatu jadwal yang sudah ada, akupun menggerutu di dalam hati " Kenapa harus orang ini yang mengajar di kelasku".
Sebenarnya aku dan teman temanku juga bertanya tanya mengapa dia yang mengajar di kelasku? Karena di jadwal yang tertera bukan nama dia namun nama dosen lain. Dia memberitahu kalau dosen yang biasanya mengajar mata kuliah itu sementara waktu tidak bisa hadir dan dialah yang menggantikannya.Â
Sebelum mata kuliah hari itu di mulai James memperkenalkan dirinya. Dia adalah seorang dosen yang berasal dari Bandung, berumur 30 tahun. Dia tinggal di Jalan Hussain Thamrin No. 02
Hari itu berjalan dengan lancar tanpa ada halangan. Rasa kesalku kepadanya karena kejadian pagi itu juga aku lupakan. Pada pertemuan selanjutnya James tidak bisa datang, dia sakit dan tidak bisa mengajar seperti biasanya, sudah 2 pertemuan dia izin tidak mengajar di kelasku.Â
Kata temanku dia masuk rumah sakit karena terlalu capek, banyak temanku yang becanda ingin menjenguknya padahal nyatanya mereka semua hanya bergurau haha. Setelah 2 pertemuan dia tidak hadir, James hadir hari ini dengan wajah yang masih terlihat sakit dan dalam masa pemulihan.
Saat itu dia mengajar di kelasku siang hari dan ya .. Pastinya ada rasa ngantuk yang ngga bisa aku tahan karena itu memang sudah siang dan banyak temanku juga yang mulai tidak fokus karna mengantuk. Saat itu dia sedang menjelaskan materi yang dia sampaikan hari itu.Â
Tapi aku tidak bisa fokus karena mengantuk, akhirnya aku ketiduran juga. Tidak lama kemudian aku merasa kelas begitu ramai, banyak orang tertawa. Tawa itu membuatku langsung terbangun, aku kaget karena ada seseorang yang berdiri di sampingku.Â
Setelah aku menoleh, ternyata benar dia adalah James. Aku merasa sangat malu karena dia sedikit tersenyum ketika melihat wajahku yang acak-acakan karena habis tidur.Â
Setelah kelas selasai James menghampiriku dan mengejekku,"masih ngantuk mbak? hahaha" ujarnya. Akupun hanya bisa tersenyum malu. Kejadian itu sampai sekarang masih membekas di benakku.
Setelah beberapa pertemuan dengannya, akupun mengerti bahwa James adalah orang yang sangat perfeksionis dan disiplin dia tidak suka ketika dia sedang menjelaskan materi tetapi ada yang berbicara dengan orang lain, dan dia juga tidak suka dengan orang yang tidak datang tepat waktu.
Pada pertemuan terakhir dia baru mengingat namaku, dia memanggilku agar aku menjelaskan tugas yang dia berikan di depan teman temanku. hal sederhana yang bisa membuatku sangat sangat bahagia walaupun hanya sebuah 'nama'.Â
Saat pulang ke rumah hatiku begitu senang tidak karuan haha memang terdengar norak tapi itulah aku, hal kecil yang dianggap biasa oleh orang lain tapi sangat istimewa bagiku.
Tanpa aku sadari, setiap bertemu dengannya aku selalu memperhatikannya. Yang aku sukai dari dia adalah pengetahuannya dia sangat cerdas, wawasan dia sangat luas, dia hobby membaca di rumah dia memiliki banyak sekali buku yang tertata rapi. Eitsss kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku bisa mengetahui kalau bukunya tertata dengan rapi kan? Aku....
Lanjut lain kali ya ceritanya bye bye
Hahaha engga deh aku bakalan kasih tau kenapa aku bisa tau kalau dia punya buku yang tertata dengan rapi di rak. Karena dia sendiri yang memberikan fotonya padaku.Â
Kalian juga pasti bertanya-tanya kok tiba tiba dia bisa mengirimiku foto itu, karena awalnya aku hanya bertanya tentang materi yang tidak aku pahami tapi lama kelamaan obrolan kita berubah menjadi sebuah nasihat untukku haha.Â
Dia memberi nasihat agar aku tidak bermalas malasan dalam membaca dan yaaa aku senang meskipun itu hanya obrolan biasa dan sedikit nasihat dari dia, bagiku bisa mengobrol dengan dia adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagiku.
Disini aku hanya ingin berbagi kisah cintaku sendiri, yang kujalani sendiri tanpa ada yang tau selain diriku sendiri. Semoga kamu James, tidak melihat curahan hatiku ini.Â
Aku takut jika suatu saat nanti kamu tau bahwa aku memiliki perasaan kepadamu aku takut kamu kecewa denganku, dan malah benci kepadaku. Aku juga sadar bahwa aku dam kamu sulit untuk bersama. Jika memang kita tidak bisa bersama, semoga kamu mendapatkan seseorang yang tepat James...
Untukku... Jangan kau lanjutkan rasa ini, karena kamu juga sudah tau sendiri apa yang akan terjadi jika kau tetap melanjutkannya
Cerita di atas termasuk karangan belaka ya teman teman. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat bagi kalian^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H