Sedangkan keburukan yang ingin dicegah tersebut adalah seseuatu yang mereka sukai, sehingga Kyai Abdul Fattah melakukannya dengan lembut dan selangkah demi selangkah.Â
Kini ada pengajian khusus laki-laki yang diberi nama nusabar iman, pengajian khusus ibu-ibu, TPQ-TPA untuk anak kecil, dan remaja jadi satu dengan yang di pondok. Jadi, kesulitannya adalah bahwa mereka mungkin tidak dapat menerima islam secara langsung.
Pengaruh Pondok Pesantren Miftahul Ula Bagi Penyebaran IslamÂ
Dampak pondok pesantren kembali pada diri masyakat pribadi. Beberapa individu sangat reseptif terhadap islam, sementara yang lain kurang begitu. Tetapi para ulama menjaga mereka yang benar-benar reseptif agar tidak terpecah belah.Â
Alhasil, saat lebaran Kyai membagikan bingkisan kepada mereka yang rajin ke masjid, seperti sarung. Dan kyai membagikan barang-barang seperti beras kepada mereka yang tidak terlalu menerima Islam. Jadi, Kyai memberikan bingkisan sesuai dengan yang mereka butuhkan, dengan harapan seiring berjalannya waktu mereka bisa mulai menerima Islam.
Perkembangan Penyebaran Islam Di Desa Nglawak
Pesantren yang dahulunya hanya sebuah surau, kini telah berkembang hingga di beberapa tempat desa Nglawak. Mushola Al halim, Al Ainy, dan Miftahul Ula' hanyalah beberapa dari sekian banyak mushola yang telah mengantikan masjid Al Fattah sebagai lokasi utama penyebaran agama islam. Oleh karena itu, semakin banyak mushola dan majlis ta'lim yang ada, semakin dapat menjangkau orang-orang yang tidak dapat dijangkau oleh pusat Al Fattah saja di masa lalu.
Yayasan pesantren Miftahul U'la tumbuh dengan laju yang semakin pesat. Tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya dan perkembangan yang telah dicapai semuanya berjuang dengan gigih untuk pertumbuhan yayasan. KH. Abdul Fattah mendirikan pesantren Miftahul Ula pada tahun 1940, dan beliau kemudian mulai membangun sarana, prasarana, dan lembaga pendidikan baru. Seperti MAN 1 Nganjuk, MTsN 1 Nganjuk, Madrasah Aliyah Miftahul Ula', Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ula', SMK Al-Fattah, Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ula'(STAIM), Madrasah Diniyah (MADIN), Tahfidz Al-Qur'an, dan asrama santri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H