Pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan mulai muncul di pikiran para pelanggan yang melihat konten sebelumnya, dan di sini kamu dapat menggunakan teknik hard selling. Seperti mulai menjawab pertanyaan mereka dan menawarkan produk atau promo diskon usaha kamu.
"Bisa dibeli di toko kita nih, kak. Ada potongan harga untuk pembelian pertama!"
"Kalau untuk jadwal harian bisa pakai jurnal yang model A, kak."
Itulah contoh-contoh jawaban yang dapat berujung hard selling pada akhirnya pada pelanggan. Kesimpulannya, soft selling maupun hard selling, keduanya dapat membawa keuntungan untuk bisnis di saat pelaksanaannya tepat sasaran. Setelah mengetahui perbedaan soft selling dan hard selling, saatnya berkreasi menciptakan strategi pendekatan yang pas untuk menarik pembeli!
Penulis: Samantha Yohana Blessya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H