"Udah cobain strategi marketing A, B, C, tapi penjualan nggak meningkat."
"Budget udah habis buat kegiatan promosi."
"Brand awareness nggak meningkat."
"PUSINGGG!"
Siapa yang sedang mengalami permasalahan yang sama seperti di atas? Bingung mau bikin strategi pemasaran bagaimana lagi, otak rasanya udah mentok banget. Tenang-tenang, di setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Nah, siapa tahu artikel ini bisa jadi salah satu jalan keluar dari permasalahan kamu tadi, karena kali ini kita akan membahas strategi marketing dari Burger King yang terkenal dengan keunikannya itu.Â
Ngomongin tentang Burger King, siapa sih yang tidak tahu dengan restoran cepat saji asal Amerika ini? Pasti kebanyakan sudah pada tahu, ya. Selain menyajikan burger sebagai menu utamanya, Burger King juga terkenal dengan marketingnya yang unik, nyeleneh, tapi terbukti ampuh dalam meningkatkan penjualan dan brand awareness, apalagi dengan bantuan media sosial.Â
Tidak heran kalau campaign mereka sering viral. Nah, mungkin kamu bisa nih mencontek strategi marketing Burger King ini. Siapa tahu brand awareness atau penjualan produk kamu bisa meningkat. Penasaran apa saja strategi marketing yang pernah dilakukan oleh Burger King hingga viral di mana-mana? Berikut ulasannya.
1. Menyatakan Gencatan Senjata Terhadap Kompetitor dan Mengajak Berkolaborasi
Sudah menjadi rahasia umum kalau McDonald's adalah pesaing Burger King dalam menjual makanan cepat saji, bahkan keduanya sering terlibat perang dingin. Nah, untuk memperingati Hari Perdamaian pada tahun 2015 lalu, Burger King mengajak McDonald's untuk melakukan gencatan senjata dalam "perang burger" yang sudah berlangsung sejak lama itu.Â
Tidak hanya itu, Burger King juga mengajak pesaingnya itu untuk berkolaborasi menciptakan McWhopper, yakni perpaduan Big Mac yang menjadi produk unggulan McDonald's dan Whopper, produk unggulan Burger King. Sayangnya ajakan untuk berdamai tersebut ditolak oleh pihak McDonald's lewat media sosial mereka. Meskipun ditolak, Burger King tetap mendapatkan keuntungan berupa brand awareness dari campaign perdamaian ini.Â
2. Mengajak Konsumen Membeli Produk Kompetitor
Beberapa waktu yang lalu, media sosial sempat dihebohkan dengan postingan Burger King yang mengajak konsumen untuk membeli produk kompetitor seperti KFC, Wendy's, Pizza Hut, hingga Warteg (warung tegal).Â
"Apa Burger King nggak rugi mengajak konsumennya membeli produk kompetitor?"
Alih-alih dirugikan, Burger King justru meraih keuntungan, lho. Postingan ini berhasil meraih perhatian banyak orang dan akhirnya menjadi viral. Kamu bisa lihat dari banyaknya jumlah komentar dan tag yang dibagikan oleh antar sesama pengguna di  media sosial.Â
Dilansir dari Kata Data, Pengajar Brand dari Universitas Multimedia Nasional (UMN), Trihadi Purdiawan Erhan mengatakan bahwa, campaign yang hadir sebagai bentuk dukungan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, mampu menarik banyak simpati publik yang menghasilkan exposure (pengetahuan target market terhadap produk atau jasa sebuah perusahaan) cukup besar untuk perusahaan. Â
Apalagi pengguna media sosial secara sukarela membagikan postingan Burger King, yang secara langsung akan meningkatkan brand awareness restoran itu juga. Selain itu Burger King juga mendapatkan citra yang positif di mata publik.Â
3. Membuat Video Campaign Pembusukan Burger Mereka
Kalau biasanya brand mempromosikan produknya dengan tampilan yang bersih, menggiurkan, dan menarik, Burger King justru sebaliknya, mempromosikan produknya dalam keadaan busuk. Eits! Bukan berarti Burger King mau menjelekkan produk sendiri, ya. Campaign ini bertujuan untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap brand sekaligus membuktikan bahwa burger dari Burger King tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga tidak bisa bertahan lama.Â
Video ini menunjukkan perubahan demi perubahan pada burger selama 34 hari. Meskipun terlihat menjijikan, namun lewat campaign video ini Burger King berhasil meningkatkan penjualan sebesar 14%, persepsi konsumen terhadap Burger King sebagai brand yang menggunakan bahan-bahan berkualitas pada produknya juga bertambah 26%, dan mendapatkan 8.4 impressions (ukuran untuk mengukur seberapa banyak konten yang tampil pada layar pengguna) di berbagai media sosial. Luar biasa, bukan?
4. Mengajak Orang Membakar Iklan dari Brand Lain
"Hah, ngajakin bakar iklan brand lain? Apa nggak jadi masalah tuh?"
Tenang-tenang. Membakar disini bukan berarti iklannya beneran langsung dibakar, ya. Maksudnya, membakar lewat aplikasi Burger King. Masih bingung? Jadi, orang-orang harus mengunduh aplikasi Burger King dulu, setelah itu mengarahkan ponsel ke iklan dari brand lain yang mereka temui. Iklan tersebut seolah-olah akan dibakar melalui fitur aplikasi tersebut. Kalau apinya sudah muncul maka akan ada kupon Whopper gratis yang bisa mereka tukarkan di restoran terdekat. Campaign ini dibuat dalam rangka mempromosikan peluncuran aplikasi Burger King di Brazil.Â
Itulah strategi marketing Burger King yang mungkin bisa kamu tiru atau menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan strategi marketing sendiri untuk bisnismu. Selamat mencoba!
Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani
Editor: Samantha Yohana Blessya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H