Kalau biasanya brand mempromosikan produknya dengan tampilan yang bersih, menggiurkan, dan menarik, Burger King justru sebaliknya, mempromosikan produknya dalam keadaan busuk. Eits! Bukan berarti Burger King mau menjelekkan produk sendiri, ya. Campaign ini bertujuan untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap brand sekaligus membuktikan bahwa burger dari Burger King tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga tidak bisa bertahan lama.Â
Video ini menunjukkan perubahan demi perubahan pada burger selama 34 hari. Meskipun terlihat menjijikan, namun lewat campaign video ini Burger King berhasil meningkatkan penjualan sebesar 14%, persepsi konsumen terhadap Burger King sebagai brand yang menggunakan bahan-bahan berkualitas pada produknya juga bertambah 26%, dan mendapatkan 8.4 impressions (ukuran untuk mengukur seberapa banyak konten yang tampil pada layar pengguna) di berbagai media sosial. Luar biasa, bukan?
4. Mengajak Orang Membakar Iklan dari Brand Lain
"Hah, ngajakin bakar iklan brand lain? Apa nggak jadi masalah tuh?"
Tenang-tenang. Membakar disini bukan berarti iklannya beneran langsung dibakar, ya. Maksudnya, membakar lewat aplikasi Burger King. Masih bingung? Jadi, orang-orang harus mengunduh aplikasi Burger King dulu, setelah itu mengarahkan ponsel ke iklan dari brand lain yang mereka temui. Iklan tersebut seolah-olah akan dibakar melalui fitur aplikasi tersebut. Kalau apinya sudah muncul maka akan ada kupon Whopper gratis yang bisa mereka tukarkan di restoran terdekat. Campaign ini dibuat dalam rangka mempromosikan peluncuran aplikasi Burger King di Brazil.Â
Itulah strategi marketing Burger King yang mungkin bisa kamu tiru atau menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan strategi marketing sendiri untuk bisnismu. Selamat mencoba!
Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani
Editor: Samantha Yohana Blessya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H