Mohon tunggu...
LatihID
LatihID Mohon Tunggu... Lainnya - Platform Pengembangan UMKM

Platform e-learning (electronic learning) yang menyediakan pelatihan berkualitas untuk meningkatkan kualitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. www.latihid.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Hati-Hati! 5 Pelanggaran Ini Bikin Produk Kamu Diblokir/Dihapus Shopee

11 Maret 2021   15:15 Diperbarui: 15 Maret 2021   10:15 27122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shopee | Sumber foto: shopee.co.id

Ada yang belum kenal Shopee? Wah, sepertinya hampir semua orang sudah kenal, ya dengan salah satu marketplace terbesar ini. Hasil riset Snapcart tahun 2020 menunjukkan bahwa Shopee menduduki peringkat pertama sebagai marketplace yang paling diingat (top of mind) dan paling sering digunakan dalam berbelanja. Ini bisa menjadi angin segar bagi para seller atau mungkin kamu yang baru mau coba jualan di Shopee. Namun, untuk berjualan di Shopee tidak semudah kelihatannya. Selain persaingan yang ketat, seller juga terkadang mengalami permasalah seperti ini.

"Udah upload produk di Shopee tapi malah di blokir, sih?"

"Kok produknya nggak muncul, ya?"

Permasalahan seperti barang diblokir/dihapus ini cukup sering dialami oleh seller, apalagi seller pemula. Sebagai marketplace besar dan paling banyak dikunjungi, Shopee tentunya menjaga kualitas dan keamanan dari produk-produk yang dijual oleh seller kepada customer. 

Nah, kalau produk yang kamu jual tiba-tiba diblokir/dihapus oleh Shopee berarti secara tidak sengaja, kamu melanggar  Peraturan Komunitas atau produk yang dijual termasuk dalam Daftar Produk yang Dilarang & Dibatasi. Duh, kalau begini kamu jadi nggak bisa jualan, nih. Dilansir dari website Shopee, produk yang dihapus atau diblokir juga akan dikenakan poin pinalti, antara lain:

  • Akun pengguna akan dihapus secara permanen oleh pihak Shopee.

  • Dana Garansi Shopee akan dibekukan untuk keperluan investigasi.

  • Digugat secara perdata dan/atau ganti rugi dalam bentuk materil dan immaterial. 

Kamu tentu tidak mau hal-hal seperti itu terjadi, bukan? Oleh karena itu, penting untuk memahami dulu aturan-aturan yang berlaku di Shopee maupun marketplace lainnya sebelum berjualan. Berikut bentuk pelanggaran yang tanpa disadari sering dilakukan oleh seller.

1. Menambahkan nama/logo/link tempat jualan lain di luar Shopee

Maksudnya gimana, sih? Misalnya, kamu jualan case handphone di Shopee, tapi pada bagian deskripsi produk dan foto kamu menambahkan nama/logo/link tempat jual beli diluar Shopee seperti website, alamat toko offline, dan sebagainya. Nah, otomatis produk akan langsung diblokir/dihapus. Agar lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini, ya.

2. Kata kunci tidak sesuai dengan produk yang dijual

Kata kunci memang menjadi salah satu faktor penting agar produk yang kamu jual bisa muncul pada bagian atas atau halaman pertama di Shopee. Namun, Shopee punya aturan untuk penggunaan kata kunci ini. Nama produk yang ditulis harus sesuai dengan produk yang kamu jual. Misalnya kamu menjual sepatu olahraga wanita, tapi yang kamu tulis justru sepatu sandal olahraga wanita. Sebaiknya, ikuti saja format nama produk yang sudah direkomendasikan oleh Shopee, yaitu: Merek + Nama Produk + Model. 

3. Merek produk tidak sesuai dengan nama produk

Misalnya, kamu mau menjual jaket dari sebuah brand. Pada saat mendaftarkan nama untuk jaket yang ingin kamu jual tersebut, pastikan kamu mengisi bagian merek produk dengan benar. Jadi, antara nama produk dan merek produk harus sama. Contoh nama produknya "Jaket Levi's Cowok" tapi mereknya justru ditulis "LVS" atau sebaliknya. Untuk penulisan nama produk juga sebaiknya yang singkat dan jelas saja. Kata-kata yang tidak perlu dan tidak relevan dengan produk yang dijual lebih baik jangan digunakan karena bisa berpengaruh ke Poin Penalti.

4. Produk masuk ke dalam kategori yang salah

Penempatan kategori pada produk itu penting banget. Bahkan antara kategori dan subkategori juga harus sesuai karena kalau sampai salah, sistem akan mendeteksi kejanggalan tersebut. Misalnya, kamu mau menjual handphone Xiaomi, berarti penempatan kategori dan subkategori yang tepat adalah "Handphone & Aksesoris > Handphone & Tablet > Xiaomi"

5. Menggunakan hashtag yang terlalu panjang dan tidak relevan

Hashtag itu ibarat jalan pintas yang mempertemukan jualanmu dengan customer. Makanya, penting untuk menggunakan hashtag pada deskripsi produk supaya customer mudah menemukan produk yang kamu jual. Nah, penggunaan hashtag juga ada aturannya. Gunakanlah hashtag yang populer, relevan, dan maksimal penggunaan adalah 18 hashtag. Sebagai contoh, kamu menjual produk makeup dari brand Maybelline. Hashtag yang sesuai adalah "#maybelline #thepushupdarama #mascarawaterpoof". 

Nah, itulah bentuk pelanggaran yang tanpa disadari sering dilakukan oleh seller. Kabar baiknya, Shopee akan memberikan pemberitahuan kenapa produk yang kamu jual bisa sampai diblokir/dihapus. Lalu, apakah ada cara memperbaiki produk yang diblokir/dihapus tersebut? 

Untuk beberapa pelanggaran, Shopee memberikan kesempatan untuk diperbaiki. Terkadang seller kurang mengetahui dan memahami aturan-aturan dasar yang berlaku di Shopee karena hanya tahu dari grup atau komunitas tanpa membaca langsung pada halaman peraturan di website resmi Shopee. 

Sebagai contoh pelanggaran yang bisa diperbaiki adalah barang yang kamu jual terindikasi barang palsu/imitasi. Cara memperbaikinya adalah kamu bisa menghubungi Customer Service Shopee dan melampirkan sertifikat keaslian produk untuk melanjutkan penjualan produk.

Kalau pelanggaran yang tidak bisa diperbaiki contohnya gimana? Misalnya, produk MLM ( Multi Level Marketing). Produk ini tidak bisa diperjualbelikan secara bebas baik di situs maupun aplikasi Shopee. Shopee akan mengirimkan notifikasi untuk segera menghapus produk tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengecek dengan teliti semua produk yang kamu jual. Jangan sampai ada pelanggaran yang bisa menghambat jualanmu.

Penulis : Aqida Widya Kusmutiarani

Editor : Samantha Yohana Blessya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun