Mohon tunggu...
Latifatul Uyun
Latifatul Uyun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Saya adalah individu yang sangat disiplin dan baik hati. Saya siap membantu dan memberikan dukungan kepada orang di sekitar . Kemampuan saya untuk merangkul kebaikan dan menciptakan atmosfer positif menjadi ciri khas yang membuatmu dicintai oleh banyak orang. Kepekaan saya terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain membuatmu menjadi teman dan individu yang dapat diandalkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Dinamika Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

27 Desember 2023   06:30 Diperbarui: 27 Desember 2023   06:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penjelasan mendalam tentang pentingnya pengawasan aktif sebagai cara untuk melindungi dan mengajar. Mencakup melacak aktivitas online anak melalui aplikasi komunikasi, platform permainan, atau jejaring sosial. Orang tua diminta untuk memahami aliran informasi dan interaksi yang terjadi dalam dunia digital anak-anak mereka agar mereka dapat bertindak dengan tepat jika ditemukan situasi yang memerlukan perhatian khusus..

Orang tua harus bijak dalam membatasi penggunaan media sosial anak mereka. Ini bukan hanya harus membatasi jumlah waktu yang mereka habiskan di media sosial, tetapi juga harus memberi mereka arahan dan struktur untuk menjaga kesehatan mental mereka. Strategi praktis, seperti menetapkan batas waktu untuk penggunaan media sosial setiap hari atau setiap minggu, dan memastikan bahwa anak remaja memiliki waktu yang cukup untuk aktivitas fisik di luar rumah ( Nugraha & Rachmatuloh, 2022). Selain itu, pembatasan ini memungkinkan orang tua dan anak untuk berbicara secara terbuka tentang batasan tersebut dengan cara yang memungkinkan orang tua dan anak untuk saling memahami dan bekerja sama.

Pembatasan penggunaan media sosial sangat penting untuk mencegah remaja terjebak dalam lingkaran interaksi yang merugikan atau konsumsi konten yang berlebihan. Orang tua dapat membantu anak remaja mengatur waktu, memprioritaskan kegiatan offline, dan menjaga kesehatan. Pembatasan penggunaan media sosial bukanlah pembatasan semata-mata; itu adalah langkah pencegahan yang bertujuan untuk melindungi kesehatan mental dan perkembangan positif anak remaja, serta mengarahkan mereka ke penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

Pendidikan dan kesadaran mengenai penggunaan media sosial

Orang tua sangat penting untuk memantau aktivitas online anak-anak mereka. Ini termasuk memantau interaksi mereka di platform media sosial, memeriksa apa yang mereka konsumsi, dan memahami lingkungan digital di mana mereka terlibat (Guk et al, 2023). Orang tua dapat merasa lebih terhubung dengan kehidupan digital anak-anak mereka dengan memantau apa yang mereka lakukan di internet.

Orang tua dapat mengidentifikasi risiko seperti cyberbullying, konten berbahaya, atau perilaku online yang tidak sehat dengan memahami lebih baik interaksi dan konten yang diakses. Oleh karena itu, pengawasan ini memberikan kesempatan bagi orang tua untuk berbicara dengan anak remaja dan melindungi mereka dari dampak negatif media sosial.

Penetapan batasan dan aturan memberikan struktur yang diperlukan untuk anak remaja dalam mengelola waktu dan interaksi online mereka. Ini membantu mereka memahami tanggung jawab yang terkait dengan penggunaan media sosial, melindungi mereka dari konten yang mungkin berbahaya, dan menciptakan batasan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan offline dan online. Dengan aturan yang jelas, anak remaja dapat memahami ekspektasi orang tua dan mengembangkan kebijaksanaan mereka sendiri tentang bagaimana mereka harus berinteraksi dengan dunia nyata (Susanto, 2021).

Orang tua dapat membantu anak mengatasi stres, tekanan, atau bahkan konflik yang mungkin timbul dari interaksi online dengan memberikan dukungan yang positif. Selain itu, lingkungan yang mendukung secara emosional memberikan anak remaja keyakinan bahwa mereka dapat mencari bantuan dan berbicara terbuka ketika mereka menghadapi situasi yang sulit.

Peran sekolah dalam memberikan dukungan psikososial

Sekolah memainkan peran penting dalam memberikan dukungan psikososial kepada anak remaja dalam menghadapi masalah kesehatan mental, termasuk efek dari penggunaan media sosial. Peran ini mencakup berbagai strategi yang bertujuan untuk memahami, mencegah, dan menanggapi kebutuhan kesehatan mental anak remaja di lingkungan pendidikan.

Meningkatkan pemahaman anak remaja tentang masalah kesehatan mental, termasuk dampak penggunaan media sosial, sekolah dapat menyelenggarakan program penyuluhan dan pendidikan kesehatan mental ( Yustikasari et al, 2022). Program ini juga membantu mengurangi stigma masalah kesehatan mental dan mengajarkan anak remaja tentang cara mengenali dan mengatasi tekanan psikososial yang timbul dari interaksi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun