Penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial oleh anak remaja tidak hanya bersifat kuantitatif, tetapi juga melibatkan jumlah waktu yang mereka habiskan di internet. Rata-rata, anak remaja menghabiskan beberapa jam setiap hari untuk mengeksplorasi dunia virtual, berinteraksi dengan konten, dan berbicara dengan teman sebaya  (Crismonika, 2020).
Data menunjukkan bahwa anak remaja menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Mereka aktif membuat konten, mulai dari foto dan video, hingga berbagi pendapat melalui platform blogging. Namun, ekspresi diri positif membawa risiko terpapar konten negatif, seperti pelecehan online dan tuntutan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak masuk akal (Debi, 2021).
Pengaruh Positif Dan Negatif Media Sosial Pada Kesehatan Mental Remaja  Â
Pembentukan Identitas dan Koneksi Sosial
Media sosial memiliki efek positif yang signifikan terhadap kesehatan mental anak remaja karena membantu mereka mengekspresikan kreativitas mereka. Anak remaja memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri secara artistik melalui seni, tulisan, atau kegiatan kreatif lainnya melalui platform ini. Media sosial dapat membantu anak remaja meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan identitas pribadi mereka dengan memberi mereka platform virtual di mana mereka dapat membagikan minat dan bakat mereka kepada orang lain. Selain itu, media sosial memberi mereka wadah untuk mengekspresikan diri dan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan apresiasi dari orang lain, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada kesehatan mental mereka (Febriana et al, 2023).
- Â Â Â Â Anak-anak muda dapat membuat identitas online yang menggambarkan impian dan prinsip mereka. Mereka memiliki kesempatan untuk melakukan eksplorasi diri yang mendalam melalui proses ini, yang akan memungkinkan mereka untuk menemukan dan memperkuat aspek-aspek positif dalam diri mereka sendiri. Media sosial berfungsi sebagai alat pemberdayaan dalam hal ini karena memberi remaja kesempatan untuk menunjukkan siapa mereka, nilai-nilai mereka, dan cara mereka ingin dilihat orang lain (Wahyuni et al, 202).
- Â Â Â Â Â Â Remaja menggunakan media sosial dengan mudah untuk memperluas jaringan sosial mereka dan berhubungan dengan teman sebaya dari berbagai belahan dunia. Mereka dapat dengan mudah menjaga kontak, berbagi pengalaman, dan merayakan momen bersama melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan aplikasi pesan instan.
- Â Â Â Â Â Â Anak remaja dapat merasa lebih terhubung dengan komunitas di mana mereka berbagi minat dan prinsip. Media sosial membantu anak remaja mendapatkan dukungan emosional selain membangun hubungan. Komunitas online sering kali menjadi tempat di mana mereka dapat berbicara secara terbuka tentang masalah, masalah, dan pencapaian mereka. Situasi stres atau ketidakpastian, teman sebaya atau bahkan sumber inspirasi online dapat memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan.
Pembentukan Identitas dan Koneksi Sosial
Anak-anak menjadi arsitek kreatif dari cerita identitas online mereka sendiri. Poin ini berbicara lebih jauh tentang bagaimana platform digital memungkinkan remaja membuat cerita tentang siapa mereka di internet. Media sosial memberi anak remaja kesempatan untuk membangun citra diri yang unik melalui berbagai bentuk ekspresi, seperti foto, status, dan cerita. Anak remaja sekarang membentuk identitas mereka di internet tidak lagi terbatas pada interaksi di dunia nyata sebaliknya, mereka aktif mengkurasi dan membagikan aspek kehidupan mereka yang mereka anggap penting ( Wahyuni et al, 2022).
Anak remaja dapat mengeksplorasi berbagai dimensi dari kepribadian mereka, mulai dari minat dan bakat hingga pandangan tentang dunia. Pembentukan identitas melalui media sosial membantu perkembangan positif anak remaja dan memungkinkan eksplorasi diri yang lebih luas. Dengan memahami proses ini, kita dapat menjelaskan cara mendukung anak remaja dalam membentuk identitas mereka secara positif dan sehat di internet.
Remaja menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempertahankan hubungan dengan komunitas daring, keluarga, dan teman sebaya. Selain memungkinkan pertukaran informasi, interaksi ini memungkinkan ekspresi emosi, kebersamaan, dan dukungan emosional. Anak-anak muda dapat dengan mudah berbagi pengalaman hidup mereka, mencari nasihat, atau memberikan dukungan kepada teman-teman mereka melalui komunikasi online.
Anak remaja yang mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan diri secara langsung, dukungan emosional melalui media sosial sangat penting. Mereka dapat merasa terhubung secara emosional dan mendapatkan dukungan sosial melalui komentar positif, pesan pribadi, atau berpartisipasi dalam grup yang mendukung. Media sosial dapat memperluas dan memperkuat jaringan sosial anak remaja, menunjukkan bahwa platform ini membangun dasar emosional dan komunikasi.
Perbandingan sosial dan tekanan untuk konformitas