Waktu, tenaga dan pemikiran yang seharusnya diberikan kepada siswa, malah terbuang untuk Menyusun rencana pembelajaran yang berlembar-lembar. Melalui penyederhanaan RPP, guru hanya cukup merangkum rencana pembelajaran dalam satu lembar kertas saja. Keempat, Sistem Zonasi, membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.Â
Revisi jalur PPDB untuk jalur prestasi dari 15% menjadi 30% membuka peluang yang lebih besar bagi orang tua untuk memasukan anak-anaknya yang berprestasi di sekolah-sekolah favorit yang diinginkan sehingga para peserta didik dapat lebih nyaman dan menikmati pembelajaran di sekolah. Empat kebijakam tersebut merupakan satu langkah taktis untuk mencapai kemerdekaan belajar yang kita harapkan.
Simpulan
Merdeka belajar merupakan suatu program kebijakan baru Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan tujuan untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia, pada dasarnya Merdeka Belajar adalah untuk memerdekakan guru dan juga murid. Dalam penerapan sistem pendidikan baru ini memerlukan peran Guru yakni sebagai "Penggerak". Guru menjadi lebih merdeka dalam mengajar dan juga melakukan asesmen terhadap siswa.Â
Guru dapat melakukan asesmen yang lebih sesuai untuk kebutuhan siswa dan situasi kelas/sekolahnya. Â Hal ini juga mendorong guru untuk terus mengembangkan kompetensi profesionalnya, terutama terkait asesmen peserta didik.Â
Sedangkan bagi siswa, Tekanan psikologis bagi siswa akan berkurang karena asesmen dapat dilakukan secara lebih komprehensif, tidak hanya pada waktu spesifik di akhir tahun ajaran seperti praktik yang selama ini terjadi. Siswa bisa memiliki lebih banyak kesempatan, dan juga melalui lebih banyak cara, untuk menunjukkan kompetensinya.
 Bebagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh KEMENDIKBUD merupakan satu langkah nyata untuk menyukseskan program Merdeka Belajar bagi seluruh elemen pendidikan. Adanya pergeseran paradigma bahwa peserta didik harus mempunyai 4c skill meliputi communicative, collaborative, creative, dan critical thingking. Untuk efektivitasnya sendiri, adalah dalam melakukan sebuah kegiatan penilaian keberhasilan dari kegiatan tersebut sesuai dengan hasil ataupun tujuan yang hendak dicapai.
Daftar Referensi
Ainia, Dela Khoirul, 2022, 'Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter', Jurnal Filsafat Indonesia, 3(3), 95-101. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/view/24525
Lee, Eunbae, dan Michael, J. Hanafin, 2016, 'A design framework for enhancing engagement in student-centered learning: own it, learn it, share it', Educational Technology Research and Development, 64, 707-734. https://link.springer.com/article/10.1007/s11423-015-9422-5
Kusasi, Ahmad, 2021, 'Penggunaan Model SOLE untuk Meningkatkan Hasil Belajar Daring Peserta Didik Materi Teori Kinetik Gas', Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(2), 175-185. https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jipf/article/view/2833