Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
NIM : 43221010009
Nama : Latifani Khoerinnisa
Universitas Mercu Buana
Sebagai warga negara Indonesia sudah semestinya kita untuk melestarikan kearifan lokal Indonesia, karena sebagaimana yang telah kita dapatkan dan nikmati bukanlah senantiasa ada dengan begitu saja, tetapi kenikmatan yang sedang kita rasakan ini ada karena karunia Allah SWT dan juga berkat nenek moyang yang sudah melestarikan kearifan lokal Indonesia. Berbicara mengenai kearifan lokal Indonesia akan kurang rasanya jika tidak berbicara mengenai peristilahan dalam kearifan lokal di Indonesia. Sebagai salah satu contoh yang akan saya bahas dalam artikel kali ini yaitu mengenai "Sadulur Papat Lima Pancer" yang mana dalam istilah ini mengandung banyak makna jika kita ulik lebih dalam.
Selanjutnya mari kita simak mengenai hal-hal yang terdapat dalam istilah "Sadulur Papat Lima Pancer".
Sadulur Papat Lima Pancer Dalam Kearifan Lokal Indonesia
Kearifan lokal merupakan suatu identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang mengakibatkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang bersumber dari luar/bangsa lain sehingga menjadi watak dan kemampuan sendiri. Wibowo (2015:17)
Secara istilah kata Sadulur Papat Lima Pancer merupakan bahasa yang lahir dari Jawa, yang kemudian dikenalkan oleh orang tua kepada penerusnya sejak zaman dahulu sehingga konsep kalimat ini sudah terkenal diseluruh Nusantara. Adapun istilah lain yang dikenal dari kata Sadulur Papat Lima Pancer yaitu khodam, pendamping ataupun sesuatu yang berhubungan dengan keberadaan makhluk halus. Secara falsafah pengertian dari Sadulur Papat Lima Pancer merupakan falsafah pada zaman Jawa Kuno yang memiliki makna spiritual sangat dalam. Berdasarkan konsep Jawa itilah tersebut berbicara tentang kelahiran seorang manusia (jabang bayi) yang tidak lepas dari empat duplikasi penyertanya. Sedangkan, secara sudut pandang bahasa, istilah Sedulur Papat Lima Pancer berarti empat saudara dan lima sebagai pusatnya.
Pengimpletasian istilah tersebut memiliki arti sebagai sedulur yang berarti saudara, karena istilah ini mengandung unsur mistis maka dapat dijabarkan sebagai saudara yang tak kasat mata, yang nantinya akan menjadi pendamping seseorang sejak lahir hingga matinya. Yang mana keempat sadulur itu terdapat Watman, Wahman, Rahman dan Ariman dan yang kelima yaitu Pancer (Pusat).