Mohon tunggu...
Latifani Khoerinnisa
Latifani Khoerinnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak NIM : 43221010009 Nama : Latifani Khoerinnisa Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Seorang Pemimpin yang Memiliki Jiwa Kepemimpinan, Perilaku Disiplin dan Pandai Memanajemen Waktu

26 September 2022   19:15 Diperbarui: 26 September 2022   20:39 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin sendiri dapat dibagi menjadi 2 yaitu: pemimpin resmi dan pemimpin tidak resmi. Pemimpin resmi adalah seorang pemimpin yang diangkat untuk memimpin suatu organisasi resmi seperti perusahaan dan diberi gaji. Sementara pemimpin tidak resmi adalah seorang pemimpin geng yang hanya diberi sebutan dan tidak digaji.

Setelah membahas mengenai pemimpin, kita akan membahas mengenai kepemimpinan.

Apa itu kepemimpinan?

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan mengandung arti "perihal pemimpin, cara memimpin. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang lebih mengarah kepada bagaimana tindakan seorang pemimpin dalam mendidik bawahannya. Maka dari itu, dalam hal inilah seorang pemimpin akan terlihat seberapa eratnya kualitas hubungan yang dibuat kepada bawahannya serta bagaimana situasi pada saat ia memimpin.

Dalam proses kepemimpinan pun seorang pemimpin memiliki 2 karakteristik yang berbeda, yang mana terdapat kepemimpinan yang memiliki sifat memaksa dan bebas. Dalam hal ini, sifat kepemimpinan memaksa yaitu para bawahan yang harus mengikuti apa yang disuruh oleh pimpinannya dan juga senantiasa tunduk atas perintah. Sedangkan sifat kepemimpinan yang kedua yaitu seorang pemimpin yang memiliki sifat bebas, yang mana dalam hal ini seluruh bawahannya keleluasaan untuk melakukan apa saja selagi tidak merugikan atasannya maupun berbagai pihak lainnya.

Dalam kedua pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin merupakan "orang yang memimpin". Sedangkan kepemimpinan merupakan "cara memimpin".

Selanjutnya kita akan membahas kenapa seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan? Alasan seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan karena sudah semestinya seorang pemimpin harus menanamkan dalam dirinya bahwa ia memiliki jiwa kepemimpinan. Karena ia sebagai pemimpin tidak hanya memimpin dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Pemimpin pada perusahaan maupun organisasi saling memiliki keterkaitan yang erat yang mana dalam perusahaaan maupun organisasi pemimpin dan para bawahannya harus dapat mencapai tujuan bersama serta menyatukan pemikiran-pemikiran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan menjadi seorang pemimpin yang baik maka dapat membangun tim yang unggul, yang mana komunikasi, kekompakan serta solidaritas pemimpin dengan anggota menjadi kunci yang paling utama dalam keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, sudah semestinya memiliki cara-cara untuk hal tersebut. Maka dari itu berikut cara bagaimana menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan?

Sebagai seorang pemimpin harus menunjukkan potensi kemajuannya melalui keterampilan dalam kepemimpinan. Seperti dapat diambil contoh dari seorang pelatih dan kapten dalam permainan sepak bola. Peran besar mereka sebagai pelatih dan kapten sangat berpengaruh besar terhadap para pemain ketika bertanding. Maupun di luar lapangan, sosok pelatih dan kapten sama, tidak kalah pentingnya dibutuhkan seperti pada saat latihan, untuk selalu membimbing dan mensupport para pemainnya.

Untuk kita mendapatakan keterampilan tersebut, sangat dibutuhkan latihan serta kemauan. Maka dari itu berikut cara untuk menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri :

1. Dapat Menjadi Pendengar yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun