Mohon tunggu...
Latifah Syaharani
Latifah Syaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

"Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." - Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh dan Peran Filsafat Bahasa terhadap Problematika Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

27 Desember 2023   17:15 Diperbarui: 27 Desember 2023   17:26 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH DAN PERAN FILSAFAT BAHASA TERHADAP PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

Oleh:

Latifah Syaharani dan Vera Sardila

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

ABSTRAK 

Bahasa dalam perkembangan anak usia dini memiliki peran penting sebagai sarana komunikasi, berpikir, memahami, dan menginterpretasikan dunia di sekelilingnya. Namun perkembangan bahasa tiap anak tidak sama karna masih banyak anak yang mengalami masalah dan hambatan dalam memahami dan menggunakan bahasa. Artikel ini akan membahas bagaimana filsafat bahasa bisa mempengaruhi dan berperan dalam mengatasi problematika perkembangan bahasa di anak usia dini. Hasil dari pembahasan ini yaitu Filsafat bahasa dapat membantu memahami dan mengatasi masalah-masalah ini dengan menemukan cara terbaik untuk mendukung perkembangan bahasa anak dan membantu mereka mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Kata Kunci: Filsafat Bahasa, Perkembangan Bahasa anak usia dini, Hakikat Bahasa, Problematika, Pengaruh dan Peran 

PENDAHULUAN

Berdasarkan Zulkifli (1986) perkembangan ialah perubahan terus menerus yang dialami oleh setiap manusia dan berlangsung dengan perlahan-lahan dari masa ke masa. Di kehidupan manusia banyak terjadi tahapan-tahapan yang ditandai dengan karakteristik sikap atau perkembangan tertentu. Salah satunya yaitu di masa anak usia dini. Pada usia dini, anak mengalami masa keemasan (the golden year) yaitu masa dimana anak mulai sensitif/peka buat menerima aneka macam ransangan. Masa ini pula merupakan masa peletak dasar, untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, kepercayaan , serta moral (Heny, 2020).

Salah satu aspek yang banyak menerima perhatian dari orang tua akhir-akhir ini adalah perkembangan bahasa pada anak. Pengembangan bahasa di anak usia dini merupakan proses rumit dan  krusial yang terjadi di tahap awal kehidupan. Bahasa ialah indera penting untuk mengatakan pikiran, perasaan, serta kebutuhan. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang pesat pada pemahaman dan  penggunaan bahasa, mulai dari istilah-istilah pertama hingga pembentukan kalimat yang kompleks (Susanto, 2012)

Tetapi proses perkembangan bahasa ini pada umumnya tidak semudah yang ditinjau. Banyak anak usia dini yang mengalami kendala dalam menggunakan serta memahami bahasa. Mulai dari kesulitan dalam memahami struktur bahasa sampai ketika mengekspresikan pikiran dan emosi mereka dengan sempurna. Namun dengan adanya filsafat bahasa sebagai cabang ilmu yang mempelajari perihal bahasa dan  maknanya, diharapkan bisa menangani dan  mengatasi konflik serta kendala yang dialami anak usia dini.

Filsafat bahasa bukan hanya mengkaji tentang struktur dan  fungsi bahasa, namun juga perihal bagaimana mencerminkan, membentuk, serta mempengaruhi cara berfikir kita. Dengan filsafat bahasa, kita dapat mengerti bagaimana anak usia dini memahami dan menggunakan bahasa, serta bagaimana cara terbaik untuk mendukung perkembangan bahasa mereka. Di dalam artikel ini akan membahas wacana bagaimana filsafat bahasa bisa mempengaruhi dan berperan dalam mengatasi problematika perkembangan bahasa di anak usia dini. Jadi dengan memahami pengaruh dan peran filsafat bahasa, kita bisa mendukung anak-anak dalam mengatasi tantangan berbahasa dan menolong mereka dalam mengembangkan kemampuan bahasa mereka secara menyeluruh.

PEMBAHASAN

A. Hakikat Bahasa

Bahasa adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk simbol dan lambang serta diungkapakan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimic muka (John, 2007). Menurut Budiman (2011) bahasa dianggap sebagai alat yang dapat mengungkapkan gerak-gerik hati manusia, terutama saat berfikir tentang bagaimana pandangannya mengenai dunia dan manusia itu sendiri tanpa terlebih dahulu menyusun sistemnya. Sedangkan Verhaar menyatakan bahasa mengandung dua pengertian yaitu bahasa eklusif atau bahasa komunikasi sehari-hari dan bahasa inklusif atau bahasa musik, bahasa cinta, dan bahasa alam yang dijadikan arahan dalam hermeneutika.

B. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini dan Problematikanya 

Dalam perkembangan anak usia dini, bahasa memainkan peran yang sangat penting. Sebelum anak-anak mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang lain, mereka perlu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, berpikir, memahami, dan menginterpretasikan dunia di sekeliling mereka. Jadi untuk itu sejak kecil anak perlu dikembangkan bahasanya, yakni dengan memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya secara alamiah agar mempunyai perkembangan bahasa yang baik dan memberikan motivasi agar anak selalu tumbuh dengan penuh rasa percaya diri.

Pengembangan bahasa anak adalah usaha atau kegiatan mengembangkan kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Perkembangan  bahasa pada anak bisa dikatakan bertahap yaitu dari melakukan ekspresi suara lalu berekspresi dengan berkomunikasi, dan dari hanya berkomunikasi dengan menggunakan gerakan dan isyarat untuk menunjukkan keinginannya, berkembang  menjadi  komunikasi  melalui  tuturan  yang  tepat  dan  jelas.  Tahapan perkembangan  anak  yang  diungkapkan  melalui  pikiran  dan  menggunakan  kata-kata berarti menandakan  meningkatnya  kemampuan  dan  keterampilan  anak  sesuai  dengan  tahap pengembangannya.

Jadi keterampilan berbahasa pada anak amat penting untuk dikembangkan oleh orangtua dan guru. Sebagaimana kita ketahui, keterampilan anak dalam berbahasa sering dijadikan patokan kecerdasan anak. Anak yang pintar mengemukakan keinginannya melalui kata-kata juga lebih sering mendapat apresiasi daripada anak yang tidak bisa berbahasa dengan baik. Tetapi seperti yang diketahui oleh orang banyak, pembelajaran bahasa pada anak tidak semudah yang dikira. Banyak anak usia dini mengalami masalah dan hambatan dalam memahami dan menggunakan bahasa.

Masalah dan hambatan perkembangan bahasa pada sebagian anak bagaimanapun tidak dapat dihindari untuk muncul dan merusak kapasitas anak untuk berkomunikasi dengan lancar. Masalah yang terjadi pada anak bisa berasal dari gangguan bicara, yang melibatkan kesulitan mengucapkan suara tertentu atau menyusun kata-kata dengan benar, sampai keterlambatan perkembangan bahasa, dimana sorang anak mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan bahasa yang diperlukan di usia tertentu (Madyawati, 2016).

Selain itu, anak usia dini juga mungkin kesulitan dalam memahami dan menggunakan istilah-istilah dengan tepat, mengenali dan menyusun kalimat, mempelajari struktur bahasa, serta mengasah keterampilan komunikasi ekspresi mereka (Azizah, 2018). Masalah-masalah inilah yang dapat mempersulit anak-anak buat interaksi dengan linkungannya dan berkomunikasi dengan teman seumurannya.

C. Peran dan Pengaruh Filsafat Bahasa terhadap Problematika Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Secara etimologi kata filsafat diambil dari kata falsafah yang berasal dari bahasa arab yang berarti pikiran. Kata ini diadopsi dari bahasa yunani dari kata philosophiya, yang mana philien berarti cinta dan shopia berarti kebijaksanaan. Filsafat menjadi suatu aktifitas yang berpangkal pada pikiran manusia (akal) untuk menemukan kearifan dan kebijaksanaan pada hidupnya, terutama dalam semantic dan makna.

Filsafat bahasa adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa dan makna nya. Ilmu ini sangat penting untuk membantu memahami bagaimana anak-anak belajar dan menggunakan bahasa. Anak-anak belajar bahasa tidak hanya untuk berbicara, tetapi juga untuk berfikir dan memahami dunia di sekitar mereka. Filsafat bahasa dapat dalam memahami dan mengatasi masalah-masalah mengenai perkembangan bahasa pada anak. Seperti kesulitan dalam memahami ketentuan berbahasa, atau kesulitan dalam mengutarakan pikiran dan perasaan mereka dengan kata-kata.

1. Peran filsafat bahasa terhadap perkembangan bahasa anak usia dini yaitu:

a.  Membantu memahami proses belajar

Filsafat bahasa membantu kita memahami bagaimana cara agar anak-anak dapat membangun pemahaman mereka tentang kata kata arti, dan bagaimana mereka menyusun kalimat. Selain itu juga membantu kita memahami bagaimana anak-anak belajar bahasa serta bagaimana mereka menggunakan bahasa untuk berfikir dan berinteraksi dengan dunia

b.  Membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah

Filsafat bahasa dapat membantu menemukan penyebab dan solusi yang tepat jika seorang anak mengalami kesulitan dalam berbicara atau memahami bahasa. Misalnya kemungkinan anak tersebut belum memahami bagaimana menggunakan bahasa untuk bepikir atau berkomunikasi dengan lancar.

c.   Memahami pengaruh konteks sosial dan budaya

Filsafat bahasa juga membantu dalam memahami bahwa bahasa selalu dipengaruhi konteks sosial dan budaya. Misalnya mengajari anak-anak belajar bagaimana menggunnakan bahasa yang bebeda dalam situsi yang berbeda, dan bagaimana menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain.

d.  Mendukung perkembangan kognitif

Bahasa berperan penting dalam perkembangan kognitif anak. Filsafat bahasa membantu dalam memahami bagaimana bahasa dapat digunakan untuk mendukung perkembangan kognitif ini, misalnya dengan memahami konsep-konsep baru, memecahkan masalah, serta mengekspresikan ide-ide dan perasaan.

2. Pengaruh Filsafat Bahasa Terhadap Problematika Perkembangan Bahasa

a.  Keterbatasan Kosakata Anak

Filsafat bahasa dapat membantu dengan mengajarkan anak untuk terus menerus menjelajahi dan memperluas kosakata mereka, sehingga mereka dapat lebih baik mengungkapkan diri. Misalnya anak kesulitan menceritakan pengalaman liburan karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya. Dengan pendekatan filsafat bahasa, kita dapat mengajarkan anak untuk memperluas kosakatanya dengan memasukkan kata-kata baru, seperti nama tempat atau aktivitas yang dilakukan selama liburan

b.  Kesulitan Berkomunikasi:

Anak-anak mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi jika tidak memahami bagaimana menyusun kalimat atau mengekspresikan ide mereka. Filsafat bahasa membantu mengatasi masalah ini dengan memahamkan anak tentang struktur dan fungsi bahasa. Misalnya anak mengalami kesulitan menyusun kalimat yang jelas. Dengan pendekatan filsafat bahasa, kita dapat mengajarkan anak tentang urutan struktur kalimat, seperti penggunaan subjek, predikat, dan objek, sehingga anak dapat menyampaikan pesan mereka dengan lebih efektif

c.  Ketidakjelasan Makna

Seringkali, anak-anak dapat mengalami ketidakjelasan dalam memahami makna kata atau frasa. Filsafat bahasa membantu mereka menyadari bahwa makna kata dapat bervariasi tergantung konteksnya, membantu mereka menghindari kesalahpahaman. Misalnya anak bingung dengan makna suatu kata dalam konteks yang berbeda. Dengan filsafat bahasa, pendidik dapat memberikan contoh situasi di mana kata tersebut memiliki makna yang berbeda, membantu anak memahami bahwa makna kata dapat bergantung pada situasi.

d.  Kesulitan dalam Merespon Pertanyaan

Anak-anak mungkin kesulitan merespon pertanyaan dengan jelas. Filsafat bahasa membantu mereka memahami struktur pertanyaan dan memberikan mereka keterampilan untuk memberikan jawaban yang tepat. Misalnya Anak mungkin merespon pertanyaan dengan jawaban yang kurang jelas atau tidak tepat. Dengan filsafat bahasa, pendidik dapat mengajarkan anak tentang jenis pertanyaan dan memberikan latihan untuk merespon pertanyaan secara terstruktur

Dengan demikian, filsafat bahasa bisa membantu memahami dan mengatasi persoalan perkembangan bahasa pada anak usia dini dengan memberikan  pengetahuan untuk memahami bagaimana bahasa bekerja serta bagaimana  memakai bahasa buat bepikir dan berbaur dengan dunia. Dengan memahami ini, kita bisa menemukan cara terbaik buat mendukung pekembangan bahasa anak dan membantu mereka mengatasi problem yang mereka hadapi

KESIMPULAN

Bahasa memainkan peran krusial pada perkembangan anak usia dini. Bahasa bukan hanya alat berkomunikasi, tetapi juga alat untuk berpikir, memahami, dan menginterpretasikan dunia. Perkembangan bahasa pada anak usia dini tak jarang menghadapi berbagai masalah dan hambatan, seperti keterbatasan kosakata, kesulitan dalam berkomunikasi, ketidakjelasan makna kata, dan kesulitan dalam merespon pertanyaan.

Filsafat bahasa menjadi ilmu yang menelaah tentang bahasa serta maknanya, dan mempunyai peran krusial dalam membantu memahami dan mengatasi problem-problem tadi. Contohnya dengan memperluas kosakata anak, mengajarkan mereka perihal struktur dan fungsi bahasa, membantu mereka memahami bahwa makna kata dapat bervariasi tergantung konteksnya, serta memberikan mereka keterampilan buat merespon pertanyaan dengan sempurna.

Jadi, filsafat bahasa bukan hanya membantu kita memahami bagaimana bahasa bekerja, namun juga bagaimana kita bisa memakai bahasa buat mendukung perkembangan anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, N., Amanda, S., Tria, A., & Vira, U. Z. (2023). Permasalahan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Jurnal Pendidkan dan Keguruan, 1(5), 407-408

Heny, F. (2020). Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Zuriah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 128-130

Budiman., Errika, F. L., Siti, P. A., & Widya, U. (2023). Peran Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Kode: Jurnal Bahasa, vol. 12, 98-102

Musahrain., Siti, M., Mochamad, N., & Indah, A. (2023). Peranan Filsafat Bahasa Terhadap Perkembangan Linguistik Terapan dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (JIIP), 6(3), 1640-1641

Choirun, N. A. (2019). Metodologi Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA Pers)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun