Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayang, Ayah Ingin Dikremasi

1 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   06:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembut tangan Ayah Calvin mendarat di kepala Jose. Ah, bagaikan mengulang masa kecil. Mata Jose terpejam menikmati belaian ayahnya. Peduli amat bila ada wartawan melihat.

Liza melengkungkan bibir membentuk senyum lembut. Ditatapinya ayah dan anak itu dari balik kaca spion. Dia satu dari sedikit teman baik Jose yang memahami pola interaksi itu.

Tak semua orang bisa mengerti. Sering kali ada yang menyalahartikan Jose anak Ayah Calvin yang kelewat manja. Beranjak dewasa pun ia masih diperlakukan seperti ketika ia masih anak-anak oleh ayahnya. Memang begitulah cara Ayah Calvin mengekspresikan cinta kasihnya. Liza mengerti, sangat mengerti dan ia tidak menghakimi. Ia justru senang memperhatikan hangatnya interaksi Jose dan Ayah Calvin.

"Maafkan Ayah ya, Nak. Ayah merepotkan kamu." Ayah Calvin berbisik, memberikan elusannya di rambut Jose.

"Kenapa minta maaf? Ayah nggak salah. Dari dulu Ayah selalu begitu."

Sebuah lagu terputar di radio mobil. Lagu itu representatif untuk Ayah Calvin. Tak puas-puas Jose memandangi wajah ayahnya, hartanya yang paling berharga. Sesekali ia menyanyi mengikuti alunan lagu.

Sulit bagiku

Menghadapi kamu

Tapi ku takkan menyerah

Kau layak kuperjuangkan

Perih bagiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun