Beberapa hari lalu, seorang teman mengunggah postingan tentang Wattpad di akun sosial medianya. Langsung saja Young Lady cantik melayangkan kecaman pada situs tersebut. Apa hasilnya? Young Lady disebut moralis.
Whatever he say. Yang jelas, Young Lady cantik punya prinsip saat menulis cerita romantis. Mengenai batasan adegan romantis dalam cerita akan dibahas dalam tulisan lain. Dan batasan Young Lady jelas tak cocok dengan bertebarannya konten erotis di situs penyedia cerita.
Keberadaan situs penyedia cerita erotis dapat meracuni pikiran anak muda dan menggerogoti mereka dari dalam. Tiga tahun lalu, Young Lady menangani seorang klien yang kecanduan membaca dan menulis cerita homoseksual di platform penyedia cerita erotis. Dia mengaku sangat tersiksa dan ingin terbebas dari hal itu. Young Lady pun membantunya lewat jalur hypnotherapy. Pelan-pelan dia bisa melepaskan diri dari ketagihannya terhadap cerita seks sesama jenis.
Menkominfo Johnny G Plate, betapa besar kesukaan anak muda di sini terhadap konten seks nan erotis. Buktinya, cerita-cerita amoral bernafaskan seks selalu meraih keterbacaan sangat tinggi. Dan para penulisnya seakan berjaya di atas angin sebab mereka banyak dilirik penerbit besar. Mereka meraup keuntungan, baik finansial dan popularitas dengan cara meracuni pikiran orang lain.
Young Lady cantik bukannya tak suka cerita romantis. Wah, Young Lady malah sangat suka dan bergerak di genre itu dalam menulis. Bahkan, Young Lady pernah main di situs penyedia cerita erotis itu selama sebulan. Hasilnya tentu jelek karena cerita cantik karya Young Lady tidak ada konten seksnya. Makanya Young Lady cukup hafal tentang dinamika di situs-situs penyedia cerita erotis itu.
Sudah saatnya situs penyedia cerita erotis diblokir untuk selamanya. Jangan biarkan anak muda mengaksesnya lagi. Hentikan kerakusan penerbit mayor untuk meraup keuntungan dari cerita-cerita erotis. Tutup situs penyedia cerita erotis selamanya, dan jangan pernah diakses lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H