Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tokoh Wanita Dilarang Sakit

23 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 23 Agustus 2019   06:08 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana di ranah anime? Sekali lagi, penderitaan tokoh wanita menjadi komoditi yang dianggap laku. Para penggemar Naruto pasti ingat episode ke47 dari anime satu ini. 

Dalam episode itu, dikisahkan Hyuuga Hinata yang cantik dan anggun, dilukai dengan brutal dalam ujian Chunin oleh sepupunya sendiri, Hyuuga Neji. Hyuga Neji melampiaskan dendam lantaran kematian ayahnya yang tidak adil pada Hyuuga Hinata. 

Masih soal anime Jepang, ada pula serial anime sebanyak 13 episode berjudul Midori Nohibi. Anime itu mengangkat kisah cinta super klise tentang seorang gadis kaya bernama Midori yang diam-diam mencintai Seiji, seorang pemuda tampan yang layak disebut bad boy. Sayangnya, Midori mengalami koma. Sehingga Seiji tak tahu perasaan Midori yang sebenarnya.

Derita tokoh wanita dieksplor pula dalam novel serius. Pasti tahu Bumi Manusia kan? Itu tuh, film yang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan. Sadarkah kalian bahwa Bumi Manusia menjual penderitaan wanita? Derita Annelise, derita ibunya Minke, dan derita Nyai Ontosoroh. 

Menurut Young Lady, Nyai Ontosorohlah yang paling menderita. Penyebab kepedihan hidupnya terletak di tangan lelaki bodoh bernama Herman Mellema.

Masih belum cukup bukti? Jangan jauh-jauh, guys. Kalau kalian observant di Kompasiana, ada seorang Fiksianer berbakat yang sering menuliskan kisah derita tokoh perempuan lewat cerpen-cerpen dan serialnya. 

Dalam ceritanya, tokoh perempuan sering kali digambarkan sebagai istri yang akan diceraikan, istri yang dipoligami, istri yang ditinggal suami dan menjadi single parent.

Well, banyak sekali ya, eksplorasi derita tokoh wanita dalam cerita. Lama-lama membosankan dan jadi klise. Telah banyak studi aliran sastra feminis yang mengupas budaya patriarki dan ketidakadilan pada perempuan dalam karya fiksi.

Hmmm meresahkan. Berangkat dari keresahan itu, Young Lady mencoba hadir dengan idealisme baru: tokoh wanita dilarang sakit. Sebagai gantinya, tokoh prialah yang harus sakit dan terluka. 

Bila ada tokoh yang harus terluka, mengidap penyakit parah, kecelakaan, atau mengalami kekerasan berulang, dia haruslah tokoh pria. Lindungi tokoh wanita dari rasa sakit.

Tak terhitung berapa kali Young Lady mengeksplorasi derita dan luka tokoh pria dalam cerita-cerita cantik di Kompasiana. Sebagian tokoh pria 'disiksa' Young Lady dengan total. Semua itu Young Lady lakukan semata demi membunuh kegelisahan dan memutus mata rantai derita tokoh wanita dalam cerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun