Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak-anak di Keluarga Besar Calvin Wan "Series"

31 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 31 Juli 2019   06:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sedih pas Ayah bilang gini. "Princess mau nggak punya Ayah baru?"

Kenapa? Kenapa Ayah bilang gituuuu? Ayah Syahrena cuma satu. Mendingan om-om dagu lancip yang namanya Om Revan itu pergi aja deh dari rumah. Syahrena cuma mau sama Ayah.

*Angelica*

Katanya sih, Papa kandungku itu Om-om ganteng yang suka main biola. Ah, nggak percaya. Kan tiap hari aku tinggal sama Papa yang lebih ganteng. Papaku tinggi, pakai kacamata, dan sukanya pakai jas mahal.

Papa-Vin ituuuuu....luar biasa. Gimana nggak? Papa-Vin yang kuncirin rambut aku. Papa juga yang ajarin aku table manner. Kalau kuku-kukuku udah panjang, Papa-Vin yang memotongnya biar pendek lagi.

"Papa-Vin akan jadi tangan buat Angel."

Ah, beruntungnya aku punya Papa-Vin. Tangan kananku nggak bisa gerak. Jari-jariku ada empat. Tapi, Papa-Vin sayaaaaaang banget sama aku.

Papa-Vin pilihkan sekolah terbaik buat aku. Di sana aku belajar sama teman-temanku yang lengkap anggota tubuhnya. Aku senang belajar sama mereka. Temanku jadi lebih banyak. Papa-Vin ajarin aku untuk percaya diri dan bersikap baik sama siapa aja.

Aku sayang Papa. Aku nggak mau pisah sama Papa. Buat Angel, Papa itu yang terbaik. Sekalipun Angel bukan anak kandung Papa.

**   

Kompasianer, siapakah tokoh anak favorit kalian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun