Di mobil, Ayah Calvin terus menggenggam tangan Bunda Alea. Ia sandarkan kepalanya ke bahu wanita anggun itu. Dalam kesakitan, Ayah Calvin berbisik.
"Kau sahabatku, Alea."
Bunda Alea ketakutan mendengar betapa lemahnya suara bass itu. Galaulah hati si wanita sophisticated Tegakah dia biarkan Ayah Calvin kesakitan di mansion sepanjang malam?
"Sahabat? Aku calon istrimu, Calvin." kilah Bunda Alea.
"Ya. Kau sahabat hidupku. Sahabat yang kupercaya mengarungi sisa hidup penuh liku. Pasangan hidup adalah sahabat sejati." timpal Ayah Calvin diplomatis.
Bergetar hati ini mendengarnya. Ya, Bunda Alea akan jadi sahabat sejati Ayah Calvin. Mereka akan bersahabat selamanya, dunia-akhirat.
** Â Â
Pagi itu, Steven datang terlambat. Sukses membuatnya dihadiahi omelan gratis dari Ms. Erika. Guru berpostur gemuk dan bertampang galak itu tak suka muridnya terlambat.
"Bayu Steven Wahyono! Kau telah mengganggu kegiatan belajar mengajar dengan keterlambatanmu!" gelegar Ms. Erika.
Jose dan Silvi berpaling, menyembunyikan tawa. Bukan, mereka bukan menertawakan Steven yang kena marah. Cara Ms. Erika memarahi Steven persis Papa dan Ayah mereka. Kalau menegur, pasti menyebut nama panjang.
"Maaf Miss...tadi saya antar kue-kue titipan dulu. Terus saya bantu Ibu menggoreng keripik." jawab Steven seraya tertunduk pasrah.